Saat ini, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia adalah 11% dan dijadwalkan akan meningkat menjadi 12% pada tahun 2025. Kenaikan ini telah menuai berbagai respons, terutama karena potensi dampaknya terhadap daya beli masyarakat. Namun, Indonesia bukan satu-satunya negara dengan tarif PPN di atas 12%. Berikut adalah 5 negara di dunia yang menerapkan tarif PPN tinggi:
1. Argentina
Tarif PPN standar di Argentina mencapai 21%, dengan beberapa utilitas terukur mengalami kenaikan hingga 27%. Ini menempatkan Argentina sebagai salah satu negara dengan tarif PPN tertinggi di dunia.
2. Brasil
Brasil menerapkan pajak negara bagian yang setara dengan PPN, dikenal sebagai ICMS. Tarif ini bervariasi di setiap negara bagian, mulai dari 17% hingga 18%. Di Rio de Janeiro, tarif PPN bahkan mencapai 20%. Tarif tertinggi biasanya dapat mencapai 25%.
3. China
China memiliki tarif PPN standar sebesar 13%, 9%, dan 6%. China menggunakan sistem PPN multifaceted yang mengkategorikan barang dan jasa ke dalam beberapa kelompok dengan tarif yang berbeda-beda. Tarif ini dirancang untuk mengakomodasi beragam transaksi di dalam negeri.
Barang dan jasa tertentu di China dikenakan tarif PPN 13%, termasuk perjanjian sewa untuk aset bergerak dan berwujud. Tarif PPN standar di China cenderung bervariasi antara 13% dan 16%, tergantung pada jenis barang dan jasa yang ditawarkan.
4. Mesir
Mesir memiliki tarif PPN sebesar 14%, lebih tinggi dari Indonesia. Tarif ini berlaku untuk semua barang dan jasa kena pajak serta barang impor di negara tersebut.
5. Turki
Tarif PPN standar di Turki saat ini adalah 20%, setelah pemerintah Turki menaikkan pajak pada Juli 2023. Peningkatan tarif ini bertujuan untuk mengurangi defisit anggaran dan meningkatkan pendapatan negara sekitar 2%. Kenaikan tarif PPN ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan sekitar 30 miliar lira.
Dengan adanya tarif PPN yang tinggi di negara-negara tersebut, penting bagi masyarakat untuk memahami dan mempersiapkan dampaknya terhadap keuangan pribadi mereka.
Kesimpulan
Tarif PPN di atas 12% dapat memberikan dampak yang signifikan pada ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang tepat untuk memastikan bahwa keseimbangan antara pendapatan negara dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang sistem PPN di berbagai negara dapat membantu masyarakat untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif.