banner 728x250

“Menyusuri Swasembada Pangan Melalui Program Tumpangsari Padi”

banner 120x600
banner 468x60

Sebuah inisiatif yang menarik telah dilakukan oleh PTPN III (Persero) melalui sub holding PT Perkebunan Nusantara IV dalam menginisiasi program peremajaan sawit rakyat dengan metode intecropping atau tumpang sari dengan penanaman padi. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Permasalahan Sawit Rakyat di Indonesia

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani menjelaskan bahwa dari total luas 16,38 juta hektare perkebunan sawit di Indonesia, sebanyak 42% atau 6,94 juta hektare merupakan kebun sawit milik rakyat. Namun, dari jumlah tersebut, sekitar 2,8 juta hektare sawit milik rakyat berusia di atas 25 tahun dan perlu diremajakan segera.

banner 325x300

Program Intercropping untuk Peremajaan Sawit Rakyat

PTPN III (Persero) bersama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan berbagai pihak terkait telah menjalin sinergi untuk menginisiasi program intercropping di areal peremajaan sawit rakyat. Hal ini dilakukan saat kondisi tanaman sawit belum menghasilkan, sehingga potensi untuk menanam padi sebagai tanaman sela sangat besar.

Program Tanam Padi PTPN (Tampan)

Program Tanam Padi PTPN (Tampan) merupakan inisiatif yang akan segera diluncurkan oleh PTPN III (Persero). Sebagai pilot project, program ini akan digesa di lahan peremajaan sawit rakyat yang menjadi binaan PTPN IV (PalmCo) di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Manfaat Program Intercropping

Penanaman padi sebagai tanaman sela di lahan peremajaan sawit rakyat memiliki berbagai manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan produktivitas lahan
  • Mendukung ketahanan pangan nasional
  • Memperbaiki struktur tanah
  • Mengurangi risiko monokultur sawit

Potensi Swasembada Pangan

Program intercropping padi dan sawit ini juga memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada pangan. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), ditemukan bahwa terdapat potensi pemanfaatan sekitar 470 ribu hektare lahan peremajaan sawit rakyat yang dapat menghasilkan tambahan 1,1 juta ton beras.

Langkah Selanjutnya

Program intercropping padi dan sawit merupakan langkah inovatif yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan peremajaan sawit rakyat di Indonesia. Dengan sinergi antara berbagai pihak terkait, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan produksi pangan dan ketahanan pangan nasional.

Sumber: Sindonews

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *