Penurunan Partisipasi Pemilih
Pada Rabu, 27 November 2024, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta terlihat lebih rendah daripada saat Pilpres 2024 yang digelar pada bulan Februari. Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mencatat adanya penurunan ini, yang otomatis membuat angka golput meningkat.
Evaluasi KPU DKI Jakarta
Ketua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata, menyatakan bahwa pihaknya sedang merekap jumlah partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta tahun ini. Jika terjadi penurunan pemilih, akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui penyebabnya.
Angka Partisipasi Pemilih
Menurut data yang diungkap oleh Wahyu Dinata, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta sebelumnya mengalami fluktuasi. Pada tahun 2007 dan 2012, tingkat partisipasi mencapai sekitar 65 persen, namun pada tahun 2017 meningkat menjadi 78 persen.
Upaya Sosialisasi KPU DKI Jakarta
Astri Megatari, anggota KPU Jakarta, mengungkapkan bahwa selama tahapan pilkada ini, pihaknya telah gencar menyosialisasikan kepada para pemilih. Lebih dari 100 titik telah didatangi untuk melakukan sosialisasi terkait pemilihan.
Pengkajian dan Evaluasi
Meskipun upaya sosialisasi telah dilakukan secara maksimal, namun jika terjadi penurunan partisipasi, KPU DKI Jakarta akan melakukan pengkajian yang mendalam. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Kesimpulan
Dari data dan informasi yang diungkapkan oleh KPU DKI Jakarta, penurunan tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta menjadi perhatian serius. Evaluasi dan pengkajian akan dilakukan untuk memahami penyebabnya dan melakukan perbaikan ke depannya.