Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit yang signifikan pada tahun depan. Proyeksi ini menjadi sorotan utama dalam upaya meningkatkan perekonomian Indonesia. Dalam pertemuan tahunan BI, Gubernur BI menyampaikan proyeksi tersebut dan berbagai strategi untuk mencapainya.
Pertumbuhan Kredit 11-13%
Menurut proyeksi BI, pertumbuhan kredit diperkirakan akan mencapai angka 11-13% pada tahun 2025 dan 2026. Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Proyeksi ini didukung oleh insentif likuiditas dari BI yang bertujuan untuk meningkatkan penawaran kredit perbankan.
Dengan adanya insentif ini, diharapkan permintaan kredit baik dari korporasi, UMKM, maupun rumah tangga dapat meningkat hingga mencapai pertumbuhan dua digit. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Peningkatan Keuangan Digital
Selain proyeksi pertumbuhan kredit, Gubernur BI juga memproyeksikan peningkatan signifikan dalam keuangan digital. Uang elektronik diproyeksikan akan mencapai Rp1.760 triliun pada tahun 2025 dan tumbuh menjadi Rp2.660 triliun pada tahun 2026.
Dalam hal digital banking, proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2025 nilainya akan mencapai Rp103.900 triliun dan meningkat hingga Rp153.700 triliun pada tahun 2026. Transaksi menggunakan QRIS juga diprediksi akan meningkat signifikan, dengan nilai transaksi mencapai Rp640 triliun pada tahun 2025 dan Rp750 triliun pada tahun 2026.
Transaksi menggunakan BI Fast juga diproyeksikan mengalami peningkatan yang cukup besar. Pada tahun 2025, nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp13.200 triliun dan meningkat menjadi Rp15.500 triliun pada tahun 2026. Semua ini menunjukkan bahwa ekonomi keuangan digital di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
Stabilitas Sistem Keuangan
Selain proyeksi pertumbuhan kredit dan keuangan digital, Gubernur BI juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas sistem keuangan. Hal ini menjadi landasan utama dalam upaya memperkuat perekonomian Indonesia.
Dengan menjaga stabilitas sistem keuangan, diharapkan risiko-risiko yang dapat mengganggu perekonomian dapat diminimalisir. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Dengan proyeksi pertumbuhan kredit yang tinggi, peningkatan keuangan digital, dan menjaga stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Semua pihak diharapkan dapat berperan aktif dalam mewujudkan proyeksi ini agar dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Sumber: SINDOnews