banner 728x250

Pemuda Alwashliyah Menolak Polri di Bawah Pembinaan Kemendagri

Pemuda Alwashliyah Menolak Polri di Bawah Pembinaan Kemendagri
banner 120x600
banner 468x60

Gerakan Pemuda Alwashliyah (GPA) merupakan salah satu organisasi pemuda yang memiliki peran penting dalam menyuarakan aspirasi dan pandangan terkait kebijakan publik. Salah satu isu yang saat ini sedang hangat diperbincangkan adalah usulan agar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dikembalikan ke instansi asalnya di TNI atau di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Tanggapan Ketua Umum GPA

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Alwashliyah (PP GPA), Aminullah Siagian, memberikan tanggapannya terkait usulan tersebut. Menurut Aminullah, usulan tersebut dapat mencederai semangat reformasi yang telah dilakukan sebelumnya. Reformasi tersebut bertujuan untuk memisahkan TNI dan Polri demi menghilangkan budaya militeristik di dalam Polri dan memfokuskan tugasnya dalam bidang penegakan hukum serta perlindungan masyarakat sesuai dengan konstitusi.

banner 325x300

Aminullah juga menyoroti bahwa isu tersebut mungkin muncul karena adanya ketidakpuasan dari pihak tertentu terkait dengan hasil pilkada di beberapa daerah. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak seharusnya menjadi alasan untuk mengusulkan perubahan yang dapat merugikan institusi Polri.

Tuntutan GPA

GPA menuntut agar Sekjen PDIP dan anggota DPR Deddy Sitorus memberikan penjelasan terkait pernyataan mereka terkait isu Polri. GPA memberikan waktu 24 jam bagi keduanya untuk meminta maaf terkait tuduhan bahwa Polri menjadi “Partai Cokelat” dan terlibat dalam campur tangan pada pilkada. Jika permintaan maaf tidak dilakukan, GPA mengancam akan mengambil tindakan konstitusional lebih lanjut.

Peran Polri dalam Reformasi

Sementara itu, Polri sendiri telah menunjukkan komitmen untuk melakukan perubahan yang lebih baik dalam reformasi kelembagaan. Program Presisi yang dicanangkan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya Polri untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.

GPA menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk dari PDIP, untuk mendukung upaya Polri dalam melakukan perubahan positif. Menurut GPA, isu yang tidak relevan seperti “Partai Cokelat” hanyalah mengalihkan perhatian dari hal-hal yang seharusnya menjadi fokus utama dalam upaya reformasi kelembagaan.

Kesimpulan

Sebagai salah satu organisasi pemuda yang peduli terhadap pembangunan negara, GPA menegaskan pentingnya menjaga integritas dan independensi institusi Polri. Dalam era reformasi ini, semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan sistem keamanan yang lebih baik demi kepentingan bersama.

Dengan demikian, usulan untuk mengembalikan Polri ke TNI atau di bawah Kemendagri seharusnya dipertimbangkan dengan matang, mengingat konsekuensi dan implikasi yang mungkin timbul dari perubahan tersebut. Semoga upaya reformasi kelembagaan yang dilakukan oleh Polri dapat terus berjalan dengan lancar demi terwujudnya penegakan hukum yang adil dan merata di Indonesia.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *