banner 728x250

Kesalahan Harus Diakui, Pernusa Diminta Tidak Mencari Scapegoat

Kesalahan Harus Diakui, Pernusa Diminta Tidak Mencari Scapegoat
banner 120x600
banner 468x60

Pada Senin, 26 Agustus 2024, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon kepala daerah yang diusung di Pilkada 2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta. Suasana politik pun semakin memanas dengan tanggapan dari Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) Kanjeng Pangeran Norman terkait kekalahan PDIP dalam pemilihan tersebut.

Reaksi Pernusa Terhadap Tudingan PDIP

Kanjeng Pangeran Norman menanggapi tudingan elite PDIP mengenai keterlibatan aparat kepolisian yang disebut sebagai parcok atau partai cokelat dalam pemenangan sejumlah calon di Pilkada 2024. Menurut Norman, kekalahan PDIP seharusnya tidak disalahkan pada pihak lain, termasuk aparat keamanan. Menurutnya, masyarakat sudah tidak lagi simpatik terhadap PDIP.

banner 325x300

Norman menegaskan bahwa PDIP seharusnya tidak mencari kambing hitam atas kekalahan mereka. Sejak Prabowo menjadi Presiden, PDIP telah ditawarkan untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM), namun mereka menolak dan merasa masih berkuasa sebagai pemenang legislatif. Hal ini menjadi realita politik yang harus diterima.

KIM Plus dan Kekuatan Parlemen

Norman juga menyoroti pembentukan KIM Plus oleh partai-partai pendukung pemerintah dalam pemilihan gubernur dan kepala daerah. Dengan menguasai 85% kekuatan parlemen, KIM Plus dianggap sebagai pemenang yang wajar karena semua pihak bekerja sama untuk membangun bangsa ke depan, kecuali PDIP.

Menurut Norman, logika menunjukkan bahwa 85% partai pro pemerintah melawan 15% yang tidak terafiliasi dengan pemerintah, yaitu PDIP. Oleh karena itu, kekalahan PDIP tidak boleh menjadi kejutan, bahkan di kandang sendiri. Hal ini merupakan realita politik yang harus dihadapi.

Perkembangan Politik dan Kekalahan PDIP

Norman mencatat bahwa kekalahan PDIP menunjukkan bahwa basis pendukung mereka mulai terkikis dan beralih ke partai lain akibat dinamika politik yang terus berubah. Dia menegaskan bahwa langkah PDIP yang menyalahkan pihak lain justru memperkeruh suasana politik.

Norman menegaskan bahwa setelah mengalami kekalahan, PDIP tidak seharusnya menyalahkan pihak lain seperti aparat kepolisian atau tokoh tertentu. Dia menyarankan agar PDIP tidak mencari kambing hitam lagi agar tidak semakin merosot sebagai partai politik.

Kesimpulan

Dalam politik, kekalahan adalah bagian dari proses yang harus diterima dengan lapang dada. Menyalahkan pihak lain tidak akan membawa manfaat apapun, namun yang terpenting adalah belajar dari kegagalan dan memperbaiki diri ke depan. Semoga dengan dinamika politik yang terus berkembang, partai-partai politik dapat bekerja sama untuk kepentingan bangsa dan negara.

(abd)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *