banner 728x250

Bukan Suara Bapak: Hoaks yang Dibantah

Bukan Suara Bapak: Hoaks yang Dibantah
banner 120x600
banner 468x60

Belakangan ini, media sosial menjadi salah satu tempat yang rentan untuk penyebaran informasi palsu atau hoaks. Salah satunya adalah berita tentang suara mirip mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang beredar di platform tersebut. Namun, hal ini telah dipastikan sebagai hoaks oleh ajudan Jokowi sendiri.

Ajudan Jokowi Pastikan Hoaks

Ajudan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) Syarif Muhammad Fitriansyah telah memastikan bahwa rekaman suara yang diklaim mirip Jokowi dan beredar di media sosial adalah hoaks. Dalam pernyataannya, Syarif menegaskan bahwa suara dalam rekaman tersebut bukan milik Jokowi. Menurutnya, ia mengenal betul suara Jokowi sehingga dapat memastikan hal tersebut.

banner 325x300

“Saya pastikan itu bukan suara Bapak,” ujar Syarif dalam klarifikasinya.

Detail Rekaman Suara

Sebelumnya, dalam rekaman suara tersebut, terdapat latar belakang foto pertemuan Jokowi bersama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen. Dalam rekaman tersebut, suara yang diklaim mirip Jokowi menyebut bahwa jika Ahmad Luthfi memenangkan Pilkada Jawa Tengah 2024, ia akan ditarik masuk ke dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, posisi gubernur Jawa Tengah akan diserahkan kepada putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

Imbauan dari Ajudan Jokowi

Syarif juga mengimbau masyarakat untuk menjadi lebih selektif dan berhati-hati dalam menerima informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Menurutnya, penyebaran hoaks dapat menyesatkan dan memicu kesalahpahaman di kalangan publik. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada terhadap penyebaran informasi palsu.

Penutup

Dengan adanya klarifikasi dari ajudan Jokowi, diharapkan masyarakat dapat lebih cerdas dalam memilah informasi yang diterima. Hoaks merupakan ancaman serius terhadap kebenaran dan kepercayaan publik, sehingga penting untuk selalu memverifikasi kebenaran suatu informasi sebelum menyebarkannya. Semoga dengan kesadaran ini, penyebaran hoaks dapat diminimalisir dan kepercayaan publik terhadap informasi dapat terjaga.

(cip)

https://www.youtube.com/watch?v=P7vcxG

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *