loading…
China Unggul dalam Penggunaan Robot Industri Menurut Laporan Terbaru
Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh Federasi Robotika Internasional (IFR), China telah berhasil menyalip Jerman dalam penggunaan robot industri. Hal ini menandakan perkembangan yang pesat dalam otomatisasi industri di negara tersebut.
Korea Selatan Memimpin Penggunaan Robot di Dunia
IFR juga mencatat bahwa Korea Selatan merupakan negara yang memimpin dalam penggunaan robot industri, dengan menggunakan 1.012 robot per 10.000 karyawan. Angka ini naik 5% sejak tahun 2018, menunjukkan komitmen Korea Selatan dalam menerapkan teknologi otomatisasi.
Singapura dan China Mengikuti Korea Selatan
Data IFR juga menunjukkan bahwa Singapura berada di peringkat kedua setelah Korea Selatan, dengan menggunakan 470 robot per 10.000 pekerja. China mengikuti di peringkat ketiga, dengan lebih dari dua kali lipat kepadatan robot yang dimiliki pada tahun 2019.
Investasi Besar-besaran China dalam Teknologi Otomasi
Presiden IFR, Takayuki Ito, menyatakan bahwa China telah berinvestasi besar-besaran dalam teknologi otomasi. Hal ini membuat China menempati posisi ketiga dalam kepadatan robot pada tahun 2023, setelah Korea Selatan dan Singapura, melampaui Jerman dan Jepang.
Jerman Menghadapi Persaingan Ketat dari Negara-negara Lain
Jerman, yang sebelumnya bergantung pada basis industri dan ekspornya untuk pertumbuhan ekonomi, kini menghadapi persaingan yang semakin ketat dari negara-negara seperti China. Prediksi menunjukkan bahwa Jerman kemungkinan akan mengalami kontraksi ekonomi untuk tahun kedua berturut-turut di 2024, menjadikannya negara dengan kinerja terburuk di antara negara-negara G7.
Video: Perkembangan Robotika di China
Penutup
Dengan perkembangan pesat dalam penggunaan robot industri, China telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengadopsi teknologi otomatisasi. Sementara itu, Jerman menghadapi tantangan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Penting bagi negara-negara lain untuk terus mengembangkan sektor otomasi industri guna memperkuat daya saing mereka di pasar global.