banner 728x250

Penyelidikan Terhadap Dugaan Pemerasan WN Malaysia pada Konser DWP, 18 Polisi Diperiksa oleh Propam Polri

banner 120x600
banner 468x60

Pada tanggal 21 Desember 2024, sebanyak 18 oknum polisi ditangkap terkait dugaan pemerasan terhadap Warga Negara (WN) Malaysia saat menghadiri konser Djakarta Warehouse Project (DWP) yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Kasus ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan kekhawatiran akan praktik pungli yang dilakukan oleh oknum polisi.

banner 325x300

Penangkapan Oknum Polisi

Menurut keterangan resmi Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, sebanyak 18 oknum polisi yang diamankan terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran. Mereka akan menjalani pemeriksaan mendalam oleh Divisi Propam Polri untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang ditolerir dalam institusi Polri.

Trunoyudo menegaskan bahwa Polri tidak akan memberikan tempat bagi oknum yang mencoreng institusi dan akan melakukan investigasi secara profesional, transparan, dan tuntas. Kepercayaan publik menjadi prioritas Polri, dan mereka berkomitmen untuk memulihkannya melalui tindakan nyata.

Awal Mula Kasus

Kasus ini bermula dari viralnya postingan di media sosial yang mengungkap dugaan pemerasan terhadap warga Malaysia yang hadir di konser DWP. Para warga Malaysia mengaku dipaksa menjalani tes urine dan diminta membayar sejumlah uang oleh oknum polisi yang berjaga.

Sebanyak 400 warga Malaysia melaporkan bahwa mereka dipaksa membayar total RM 9 juta atau setara dengan Rp32 miliar. Bahkan, ada pengakuan yang menyebutkan bahwa pengunjung dipaksa membayar suap meskipun hasil tes narkoba negatif.

Respons dari DWP

Dalam pernyataan resmi, DWP menyatakan bahwa mereka mendengar kekhawatiran dari warga Malaysia dan sangat menyesalkan insiden tersebut. Meskipun beberapa aspek dari situasi itu berada di luar kendali langsung DWP, keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman pengunjung tetap menjadi prioritas utama mereka.

DWP aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Langkah-langkah konkret akan diterapkan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.

Kesimpulan

Kasus pemerasan yang melibatkan 18 oknum polisi terhadap warga Malaysia di konser DWP menjadi perhatian serius bagi institusi Polri dan pihak terkait. Tindakan tegas dan transparan perlu dilakukan untuk memastikan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum tetap terjaga.

Hal ini juga menjadi pelajaran bagi penyelenggara acara untuk lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengunjung agar insiden semacam itu tidak terulang di masa depan.

Sumber: SINDOnews

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *