Sebuah perubahan besar terjadi pada akhir tahun 2024 di lingkungan Polri, di mana Kapolsek Tanjung Priok Kompol Dimas Aditya termasuk dalam salah satu perwira yang mengalami mutasi. Berdasarkan informasi yang terdapat dalam Nomor ST/429/XII/KEP 2024 yang dikeluarkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, Dimas dipindahtugaskan ke posisi baru setelah terlibat dalam kasus dugaan pemerasan terhadap seorang WN Malaysia pada saat konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kasus Dugaan Pemerasan
Divisi Propam Polri telah memastikan bahwa 18 oknum polisi diduga terlibat dalam kasus pemerasan terhadap WN Malaysia. Sebanyak belasan oknum polisi tersebut telah ditempatkan dalam penempatan khusus (patsus) guna proses penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Profil Kompol Dimas Aditya
Dimas Aditya baru saja menjabat sebagai Kapolsek Tanjung Priok setelah mengalami mutasi pada tanggal 16 Desember 2024. Posisi Kapolsek Tanjung Priok sebelumnya dipegang oleh Kompol Dimas berdasarkan TR Nomor ST/420/XII/KEP/2024.
Sebelum menjabat sebagai Kapolsek Tanjung Priok, Dimas pernah menduduki posisi sebagai Kanit 2 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berdasarkan surat telegram yang dikeluarkan pada tanggal 9 Agustus 2024.
Dimas memiliki pengalaman yang cukup panjang di lingkungan hukum Polda Metro Jaya. Beberapa jabatan yang pernah diemban oleh Dimas antara lain sebagai Kapolsek Jatiuwung pada tahun 2021, Kapolsek Pondok Aren, dan Kanit 5 Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya pada tahun 2022.
Pada tahun 2023, Dimas dimutasi untuk menjabat sebagai Kapolsek Cempaka Putih sebelum kemudian dipindahtugaskan ke posisi Kapolsek Tanjung Priok.
Reformasi dan Penegakan Hukum
Kasus-kasus pemerasan yang melibatkan aparat kepolisian merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan tegas. Reformasi dan penegakan hukum yang transparan dan akuntabel menjadi kunci utama dalam memastikan keberlangsungan sistem kepolisian yang bersih dan profesional.
Peran Divisi Propam Polri dalam mengawasi kedisiplinan dan perilaku anggota kepolisian sangat penting untuk mencegah terjadinya tindakan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Tindakan tegas terhadap oknum-oknum polisi yang terlibat dalam kasus-kasus pemerasan adalah langkah yang harus diambil untuk menjaga integritas institusi Polri.
Kesimpulan
Keputusan mutasi yang dilakukan terhadap Kompol Dimas Aditya sebagai salah satu perwira Polri yang terlibat dalam kasus dugaan pemerasan menunjukkan komitmen Polri dalam menjaga profesionalisme dan integritas institusi. Reformasi dan penegakan hukum yang tegas harus terus dilakukan guna menciptakan lingkungan kepolisian yang bersih dan bebas dari korupsi.
Semoga kasus-kasus pemerasan yang melibatkan aparat kepolisian dapat diungkap dengan transparan dan adil, sehingga masyarakat bisa mempercayai bahwa hukum benar-benar berlaku untuk semua tanpa terkecuali.