Masalah Harga Gabah di Banyuasin
Harga gabah di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah anjlok drastis hingga mencapai Rp5.300 per kilogram. Hal ini membuat para petani di daerah tersebut menghadapi tekanan berat dalam menjalankan usaha pertanian mereka. Kondisi ini juga dapat mengancam program percepatan swasembada pangan yang telah dicanangkan.
Pengaruh Anjloknya Harga Gabah
Anjloknya harga gabah ini jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp6.500 per kilogram. Merosotnya harga gabah dapat berdampak buruk pada keberlanjutan program swasembada pangan karena membuat petani kesulitan dalam memperoleh pendapatan yang layak.
Situasi di Lapangan
Di Kabupaten Banyuasin, harga gabah berkisar antara Rp5.300 hingga Rp5.800 per kilogram. Di beberapa kecamatan seperti Muara Padang, Muara Sugihan, dan Air Saleh, harga gabah bahkan hanya mencapai Rp5.300 per kilogram. Kondisi ini membuat petani semakin terbebani dalam menjalankan usaha pertanian mereka.
Peran Bulog dalam Menyerap Gabah Petani
Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Sarip, mengungkapkan bahwa peran Bulog dalam menyerap gabah petani masih belum maksimal. Hal ini menjadi salah satu penyebab utama dari terus menurunnya harga gabah di daerah tersebut. Sarip berharap agar Bulog segera mengambil langkah nyata untuk menyerap gabah petani demi menjaga keberlangsungan usaha pertanian di Banyuasin.
Potensi Luas Panen Padi di Banyuasin
Berdasarkan data Kerangka Sampling Area (KSA) dari BPS, potensi luas panen padi di Kabupaten Banyuasin pada Januari 2025 mencapai 25.542 hektare, sementara pada Februari diproyeksikan seluas 46.536 hektare. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Banyuasin dalam sektor pertanian, namun kondisi harga gabah yang anjlok dapat menghambat produktivitas petani.
Upaya untuk Mengatasi Krisis Harga Gabah
Untuk mengatasi krisis harga gabah di Banyuasin, diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan instansi terkait. Penyerapan gabah petani oleh Bulog perlu ditingkatkan agar petani dapat mendapatkan harga yang layak untuk hasil panen mereka. Selain itu, perlu adanya kebijakan yang mendukung petani dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Kesimpulan
Anjloknya harga gabah di Banyuasin merupakan masalah serius yang perlu segera ditangani. Dengan adanya krisis harga gabah ini, tidak hanya petani yang terdampak, tetapi juga program swasembada pangan yang menjadi salah satu prioritas pemerintah. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, instansi terkait, dan petani untuk mencari solusi terbaik guna mengatasi masalah ini dan menjaga ketahanan pangan di daerah tersebut.
(akr)