banner 728x250

Indonesia Bergabung dengan BRICS: Potensi Pasar Ekspor Pertambangan Terbuka Luas

banner 120x600
banner 468x60

Indonesia baru-baru ini resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS, sebuah aliansi ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Bergabungnya Indonesia dalam aliansi ini diyakini akan membuka peluang yang luas dalam pasar ekspor pertambangan.

Pasar Ekspor Pertambangan

Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, bergabungnya Indonesia dalam BRICS memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memanfaatkan pasar ekspor, terutama di sektor pertambangan. Dengan menjadi anggota BRICS, Indonesia dapat membidik pasar di negara-negara seperti India, China, dan negara-negara lain yang merupakan anggota aliansi tersebut.

banner 325x300

Dampak Keekonomian

Kementerian ESDM sedang mempelajari dampak keekonomian terhadap bidang energi dan pertambangan di Indonesia setelah bergabung dengan BRICS. Meskipun belum merinci informasi lebih lanjut, Yuliot menyatakan bahwa pemerintah telah secara komprehensif memikirkan dampak bergabungnya Indonesia dalam aliansi ini.

Proses Bergabung

Indonesia diundang untuk bergabung sebagai anggota penuh BRICS oleh Brasil, yang saat ini menjadi ketua blok tersebut. Pencalonan Indonesia sebagai anggota penuh telah didukung sejak Agustus 2023 oleh para pemimpin BRICS. Namun, Indonesia memilih untuk bergabung secara resmi setelah pembentukan pemerintahan yang baru tahun lalu.

Komitmen Indonesia

Dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki komitmen yang sama dengan anggota BRICS lainnya untuk mereformasi lembaga tata kelola global. Hal ini merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam meningkatkan peran dan pengaruhnya di tingkat internasional.

Perkembangan BRICS

BRICS sendiri dibentuk pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, dan kemudian Afrika Selatan bergabung setahun setelahnya. Aliansi ini telah berkembang dengan masuknya negara-negara seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Meskipun beberapa negara telah mengajukan permohonan untuk bergabung, termasuk Turki, Azerbaijan, dan Malaysia, belum semua negara telah memutuskan untuk bergabung.

Peran BRICS

BRICS dibentuk sebagai penyeimbang bagi Kelompok Tujuh (G7), yang terdiri dari negara-negara maju. Dengan keanggotaan Indonesia, BRICS kini mencakup hampir 45% populasi dunia dan 35% produk domestik bruto global berdasarkan paritas daya beli. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh aliansi ini dalam mempengaruhi ekonomi global.

Akhir Kata

Dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperluas pasar ekspor pertambangan dan meningkatkan peran serta pengaruhnya di tingkat internasional. Langkah ini merupakan langkah strategis yang dapat membawa manfaat besar bagi Indonesia dalam jangka panjang.

(akr)

https://www.youtube.com/watch?v=FHp

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *