banner 728x250

Minyak Iran Senilai Rp28 Triliun Terdampar di China pada Korban Trump 6 Tahun Lalu

banner 120x600
banner 468x60

Pendahuluan

Kisah tentang minyak Iran yang terdampar di China telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terkait dengan sanksi yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump yang telah membuat Iran kesulitan dalam menjual minyaknya. Bagaimana cerita selengkapnya? Simak ulasan berikut.

banner 325x300

Latar Belakang Sanksi Donald Trump

Sejak enam tahun lalu, sekitar 25 juta barel minyak Iran telah tertahan di pelabuhan-pelabuhan China akibat sanksi yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Kembali berkuasa pada 20 Januari, Trump diperkirakan akan memperketat sanksi-sanksi terhadap ekspor minyak Iran untuk membatasi pendapatan Teheran.

Peran China dalam Krisis Minyak Iran

China telah menjadi salah satu negara yang tidak mengakui sanksi sepihak yang diberlakukan AS terhadap Iran. China telah membeli sekitar 90% ekspor minyak Teheran dalam beberapa tahun terakhir dengan harga diskon yang menghemat miliaran dolar AS. Hal ini membuat Iran mengalami kesulitan dalam menjual minyaknya bahkan di China.

Minyak Terdampar Senilai Rp28 Triliun

Minyak yang terdampar di pelabuhan China tersebut senilai USD1,75 miliar atau setara dengan Rp28 triliun dengan harga hari ini. Hal ini menjadi tantangan bagi Iran dalam menjual minyaknya di tengah sanksi yang diberlakukan oleh AS.

Upaya Iran untuk Mendapatkan Kembali Minyaknya

Meskipun mengalami berbagai sanksi dari Barat, Iran telah membangun perdagangan minyak global dengan mengandalkan armada tanker bayangan untuk menyembunyikan aktivitas mereka. Sebagian besar minyak Iran yang dijual ke China didokumentasikan ulang sebagai minyak non-Iran dalam perjalanannya ke pelabuhan-pelabuhan China.

Kesimpulan

Kisah minyak Iran yang terdampar di China menjadi cerminan dari kompleksitas hubungan antar negara dan dampak dari sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh negara-negara tertentu. Bagaimana Iran akan mengatasi tantangan ini dan bagaimana China akan meresponsnya? Kita tunggu kelanjutannya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *