banner 728x250

Siapkan Sistem Informasi Cold Storage untuk Mendukung Hilirisasi Perikanan

banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengambil langkah proaktif dalam menghadapi tantangan dalam sektor perikanan dengan memperkenalkan sistem informasi manajemen pendingin yang inovatif. Sistem ini memungkinkan untuk mengetahui ketersediaan dan sebaran ikan di seluruh Indonesia, yang dapat menjadi langkah strategis dalam mendukung hilirisasi perikanan.

Sistem Informasi Manajemen Pendingin: Inovasi dari KKP

Proses pembuatan sistem informasi manajemen pendingin oleh KKP merupakan langkah maju dalam memperbaiki manajemen perikanan di Indonesia. Melalui sosialisasi Warehouse Management System (WMS) sebagai sistem informasi cold storage, KKP dapat memantau stok ikan secara real-time, yang tidak hanya bermanfaat bagi konsumen tetapi juga bagi industri perikanan.

banner 325x300

“WMS menjadi basis data ketika kita bicara stok ikan secara realtime yang dibutuhkan bukan hanya bagi konsumen tapi juga industri,” kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo.

Pentingnya Cold Storage dalam Industri Perikanan

Cold storage dinilai krusial dalam menjaga ketersediaan dan mutu ikan, mengingat ikan merupakan perishable food atau pangan yang mudah rusak dan memerlukan penanganan khusus. Untuk itu, KKP mendorong pengelola gudang beku untuk mengurus Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).

Direktur Logistik Ditjen PDSPKP Berny A Subki menambahkan, WMS mengintegrasikan perangkat internet of things (IoT) dan aplikasi. Cold storage yang menerapkan WMS dapat memantau keterisiannya secara real-time serta melihat turn over ikan yang keluar-masuk baik harian, bulanan, maupun tahunan.

Peran WMS dalam Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional (STELINA)

Berny menjelaskan bahwa WMS juga merupakan bagian dari sistem ketertelusuran dan logistik ikan nasional (STELINA). “Ini yang kami kembangkan untuk memperluas trading ikan dan meningkatkan efisiensi operasional,” ujarnya.

READ  Luhut Ungkap Rahasia Sistem Pajak Coretax, Negara Berpotensi Kantongi Rp1.500 T

Dalam forum sosialisasi, Berny menyebutkan bahwa ada 2.110 cold storage, khususnya untuk produk perikanan, yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas mencapai 813.966 ton. Namun, dari jumlah tersebut, baru 113 cold storage yang telah menerapkan WMS.

Meningkatkan Efisiensi Operasional di Sektor Perikanan

Dengan adanya sistem informasi manajemen pendingin yang dikembangkan oleh KKP, diharapkan efisiensi operasional di sektor perikanan dapat meningkat. Langkah-langkah proaktif yang diambil oleh KKP dalam menghadapi tantangan di sektor perikanan merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor ini.

Para pelaku industri perikanan di Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan berbagai inovasi dan teknologi yang disediakan oleh KKP untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global. Dengan adanya sistem informasi cold storage, diharapkan keberlanjutan sektor perikanan dapat terjaga dengan baik.

Kesimpulan

Dengan adanya sistem informasi manajemen pendingin yang dikembangkan oleh KKP, diharapkan sektor perikanan di Indonesia dapat terus berkembang dan meningkatkan efisiensi operasional. Langkah-langkah inovatif yang diambil oleh KKP merupakan langkah yang positif dalam mendukung hilirisasi perikanan dan meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.

Semoga dengan adanya sistem informasi cold storage ini, ketersediaan dan mutu ikan di Indonesia dapat terjaga dengan baik, sehingga sektor perikanan dapat terus berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia. (fjo)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *