Freddy Numberi tengah menjadi sorotan setelah namanya dibawa-bawa dalam kasus menguasai sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) pagar laut di perairan Tangerang. Dia merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2004-2009 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kasus HGB Pagar Laut di Tangerang
Setelah dilakukan penyelidikan oleh Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung), terungkap bahwa PT Intan Agung Makmur dan Cahaya Inti Sentosa adalah pemilik HGB pagar laut di perairan Tangerang. Freddy Numberi, yang tercatat sebagai Komisaris PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa dalam Akta Hukum Umum (AHU), menjadi sorotan dalam kasus ini.
Manajer Kampanye Infrastruktur dan Tata Ruang Walhi, Dwi Sawung, mengungkapkan bahwa dua perusahaan yang dipimpin oleh Freddy tersebut mendapatkan sertifikat HGB dengan total 254 bidang tanah.
Profil Freddy Numberi
Freddy Numberi adalah seorang pensiunan TNI Angkatan Laut (AL) dengan pangkat terakhir Laksamana Madya. Dia lahir pada 15 Oktober 1947 di Yapen Waropen, Nugini Barat.
Pendidikan dan Karir Militer
Freddy menyelesaikan pendidikan di AKABRI pada tahun 1968 dan melanjutkan pendidikannya di Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya hingga lulus pada tahun 1971. Setelah lulus dari AAL, dia menjabat sebagai Komandan KRI Sembilan di kawasan timur Indonesia dan Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Parchim, Frosch, dan Kondor pada periode 1995-1996.
Selain itu, Freddy juga pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Irian Jaya-Maluku. Di bidang politik, Freddy terpilih sebagai Gubernur Papua pada tahun 1998. Selanjutnya, dia masuk ke Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Karir Politik dan Diplomatik
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Freddy diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Malta. Kemudian, dia menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada periode 2009-2011.
Kontroversi Terkait Kasus HGB Pagar Laut
Dalam kasus HGB pagar laut di perairan Tangerang, Freddy Numberi terlibat dalam perusahaan yang memegang sertifikat tersebut. Hal ini menimbulkan kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak terutama terkait dengan tata kelola pesisir dan laut yang berkelanjutan.
Reaksi Masyarakat dan Otoritas
Reaksi masyarakat terhadap kasus ini sangat beragam, ada yang mendukung dan ada pula yang mengecam. Otoritas terkait juga turut melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap dugaan pelanggaran yang terjadi.
Akhir Kata
Profil Freddy Numberi yang memiliki karir panjang dan beragam dalam bidang militer, politik, dan diplomatik, kini tercoreng oleh kontroversi terkait kasus HGB pagar laut di Tangerang. Semoga kasus ini dapat diungkap secara transparan dan adil demi kepentingan keadilan dan tata kelola laut yang lebih baik di masa depan.
(Ditulis oleh [Nama Penulis])
