Fedi Nuril, seorang aktor dan juga aktivis sosial, baru-baru ini menyentil Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo, terkait pernyataannya yang membela kinerja mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kontroversi ini mencuat setelah Sigit mengunggah cuitan di akun media sosial pribadinya yang mengapresiasi pencapaian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di era kepemimpinan Jokowi.
Respons Fedi Nuril terhadap Pernyataan Sigit Widodo
Fedi Nuril, yang dikenal sebagai sosok yang vokal terhadap isu-isu sosial dan politik, memberikan respons tajam terhadap pernyataan Sigit Widodo. Menurut Fedi, pembelaan terhadap kinerja Jokowi oleh Sigit tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan.
Pencapaian Kementerian ATR/BPN di Era Jokowi
Dalam cuitannya, Sigit menyebutkan bahwa Kementerian ATR/BPN di bawah pemerintahan Jokowi berhasil mempercepat penerbitan sertifikat tanah. Ia mengklaim bahwa sebelum tahun 2015, hanya 46 juta dari 126 juta bidang tanah yang sudah bersertifikat, dengan rata-rata penerbitan 500 ribu sertifikat per tahun.
Namun, menurut data yang diunggah oleh Fedi Nuril, di bawah kepemimpinan Jokowi, jumlah sertifikat yang diterbitkan melonjak hingga 6-7 juta per tahun, dengan total 101 juta sertifikat terselesaikan. Meskipun pencapaian ini diakui memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam hal kepastian hukum atas kepemilikan tanah, namun Fedi menyoroti beberapa aspek yang dianggapnya masih perlu diperhatikan.
Kritik Fedi Nuril terhadap Pernyataan Sigit Widodo
Fedi Nuril menyoroti bahwa pembelaan terhadap kinerja Kementerian ATR/BPN seharusnya tidak hanya berdasarkan angka-angka statistik, namun juga harus melibatkan perspektif masyarakat yang terdampak langsung oleh kebijakan tersebut. Ia menegaskan bahwa dalam mengevaluasi kinerja suatu lembaga pemerintah, penting untuk melibatkan suara-suara dari berbagai lapisan masyarakat.
Tanggapan Sigit Widodo terhadap Kritik Fedi Nuril
Sigit Widodo, sebagai Ketua DPP PSI yang menjadi sorotan dalam kontroversi ini, memberikan tanggapannya terhadap kritik yang dilontarkan oleh Fedi Nuril. Menurut Sigit, pembelaannya terhadap kinerja Kementerian ATR/BPN tidak bermaksud untuk menutupi kekurangan yang mungkin ada, namun lebih sebagai apresiasi terhadap upaya pemerintah dalam memberikan kepastian hukum kepada masyarakat.
Penutup
Kontroversi antara Fedi Nuril dan Sigit Widodo mengenai kinerja Kementerian ATR/BPN di era Jokowi menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Dalam dinamika politik yang terus berkembang, penting bagi setiap pihak untuk memberikan pandangan yang kritis dan konstruktif demi kemajuan bangsa dan negara.