loading…
Desakan untuk Pembentukan Tim Pencari Fakta
Peristiwa penembakan aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap 5 Warga Negara Indonesia (WNI) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia telah mengejutkan banyak pihak. Akibat kejadian tragis ini, satu orang WNI meninggal dunia dan 4 lainnya masih dalam penanganan medis. Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mendesak pemerintah untuk segera membentuk tim pencari fakta guna mengungkap kebenaran di balik kejadian tersebut.
Koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri
Christina Aryani menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan telah memperoleh akses ke Konsuleran untuk memberikan bantuan kepada korban dan keluarga. “Kemenlu sudah ketemu dan kami telah memperoleh akses ke Konsuleran. Sudah mengunjungi beberapa korban yang bisa memberikan keterangan,” ujar Christina.
Keterangan dari Korban Penembakan
Dari keterangan yang diperoleh dari WNI korban penembakan, tidak ada penyerangan yang dilakukan oleh mereka. Christina menegaskan bahwa pemerintah akan mendorong penyelidikan menyeluruh terkait kasus ini untuk mengungkap kebenaran yang sebenarnya. “Kita dalam posisi mendorong agar ada penyelidikan yang menyeluruh, sehingga jelas apa yang sebenarnya terjadi,” tambahnya.
Penerimaan Keluarga terhadap Korban
Korban meninggal dunia telah diterima oleh keluarga dan mereka telah berkerjasama dengan pihak Kemenlu dan Kemen P2MI. Keluarga korban telah menunjukkan sikap ikhlas dan menerima kejadian tersebut dengan lapang dada.
Penutup
Peristiwa penembakan tersebut memang mengejutkan dan memerlukan penanganan serius dari pemerintah untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian tersebut. Dengan pembentukan tim pencari fakta, diharapkan dapat terungkap kejelasan mengenai insiden tragis ini dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarga. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
(rca)