Pengantar
Di tahun 2024, isu hak asasi manusia (HAM) menjadi sorotan utama. Korea Utara, sebagai salah satu negara yang telah meratifikasi beberapa instrumen HAM internasional, masih menghadapi tantangan serius dalam melindungi kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Dalam artikel ini, kita akan membahas komitmen Korea Utara terhadap HAM serta pelanggaran yang terjadi terhadap kelompok rentan.
Ratifikasi Konvensi HAM
Korea Utara telah meratifikasi Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita (CEDAW), Konvensi tentang Hak-Hak Anak (CRC), dan Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (CRPD). Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa pelaksanaan komitmen ini masih jauh dari harapan. Situasi HAM di Korea Utara masih memprihatinkan, terutama bagi kelompok rentan.
Pelanggaran HAM
Berbagai laporan dari organisasi masyarakat sipil, badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan pemerintahan lainnya terus mengungkap pelanggaran HAM di Korea Utara. Diskriminasi berdasarkan gender, disabilitas, dan usia masih menjadi masalah yang serius. Perempuan, anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas rentan menjadi korban kekerasan dan eksploitasi.
Universal Periodic Review (UPR)
Dalam siklus keempat UPR Dewan HAM PBB terhadap Korea Utara tahun 2024, sejumlah rekomendasi diberikan oleh badan PBB dan pemangku kepentingan lainnya. Korea Utara hanya mencatat 88 dari total 294 rekomendasi yang diajukan, menunjukkan ketidakseriusan dalam menanggapi isu HAM yang dihadapi negara tersebut.
Respons Korea Utara
Korea Utara seharusnya mempertimbangkan secara serius untuk merespons seruan internasional untuk bekerja sama dalam melindungi HAM. Meskipun dalam laporan VNR-nya tahun 2021 Korea Utara mengklaim telah melakukan berbagai langkah untuk melindungi HAM kelompok rentan, namun respons terhadap rekomendasi UPR menunjukkan sebaliknya.
Tantangan ke Depan
Korea Utara perlu menyadari pentingnya kerja sama global dalam melindungi HAM. Dengan membuka diri terhadap bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional, Korea Utara dapat memperbaiki situasi HAM di negaranya dan memberikan perlindungan yang layak bagi kelompok rentan.
Penutup
Korea Utara harus menunjukkan komitmen yang nyata dalam melindungi HAM, terutama bagi kelompok rentan. Dengan bekerja sama dengan komunitas global, Korea Utara dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam melindungi hak asasi manusia di negaranya. Jangan biarkan pelanggaran HAM terhadap kelompok rentan terus berlanjut.