Sebuah aksi demonstrasi yang melibatkan ratusan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) berlangsung di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (3/2/2025). Mereka berkumpul untuk menyampaikan pendapat terkait pencairan Tunjangan Kinerja (Tukin). Aksi ini menjadi sorotan publik dan menunjukkan keinginan para dosen untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Perjalanan Demo ke Patung Kuda
Dalam aksi demo tersebut, ratusan dosen ASN berkumpul di pintu silang Monas Barat Daya sebelum akhirnya bergerak menuju Patung Kuda. Perpindahan lokasi demo ini membuat petugas kepolisian harus menutup sebagian ruas Jalan Medan Merdeka Barat untuk memastikan kelancaran aksi tersebut. Hanya satu ruas jalan dan jalur Transjakarta yang tersedia bagi para pengendara.
Penyampaian Pendapat
Para peserta aksi memakai dua lajur untuk menyampaikan pendapat mereka. Seorang orator dari atas mobil komando terus mengeluarkan aspirasi terkait pencairan Tukin. Aksi ini merupakan inisiatif dari Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek Seluruh Indonesia (Adaksi). Mereka mengenakan pakaian berwarna putih dengan pin bertuliskan Adaksi yang terpasang di dada kanan.
Tuntutan Dosen ASN
Para dosen yang berstatus ASN ini membawa sejumlah spanduk tuntutan. Mereka menyatakan bahwa Tukin belum dibayarkan sejak tahun 2020. Hal ini menjadi salah satu alasan utama dari aksi demo yang mereka lakukan.
Respon Polisi
Polisi mempersilakan pengendara untuk melintasi jalur Transjakarta dikarenakan terjadi kepadatan kendaraan di Bundaran Air Mancur. Mereka berusaha menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya aksi demo tersebut.
Reaksi Masyarakat
Aksi demo ini juga menarik perhatian masyarakat luas. Banyak yang memberikan dukungan kepada para dosen ASN dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka terima. Semangat para dosen ini patut diapresiasi sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para pendidik di Indonesia.
Kesimpulan
Demikianlah gambaran mengenai aksi demo ratusan dosen ASN di Patung Kuda, Jakarta Pusat terkait pencairan Tukin. Aksi ini menjadi bukti bahwa para dosen tidak segan-segan untuk berjuang demi hak-hak mereka. Semoga perjuangan mereka membuahkan hasil yang positif dan memberikan dampak yang baik bagi dunia pendidikan di Indonesia.