Sebuah skandal korupsi mengguncang Kepolisian Resor Labuhanbatu, Sumatera Utara, setelah muncul pengakuan bahwa Kapolres setempat diduga menerima setoran uang dari narapidana kasus narkoba hingga Rp190 juta per bulan. Kasus ini menjadi viral di media sosial dan menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat.
Pengakuan Narapidana
Sebuah video pengakuan salah satu narapidana narkoba menjadi pemicu skandal ini. Dalam video tersebut, narapidana mengungkapkan bahwa Kapolres Labuhanbatu, Kasat Narkoba, dan Kanit menerima setoran uang secara rutin. Narapidana tersebut mengaku menyetorkan uang kepada Kasat Narkoba dan Kanit masing-masing sebesar Rp20 juta setiap bulan. Namun, masih belum diketahui secara pasti periode dan tujuan dari pemberian uang tersebut.
Reaksi Pihak Kepolisian
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan tanggapan terkait skandal ini. Trunoyudo menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas jika terbukti terdapat pelanggaran dalam kasus ini. “Apabila ada kejadian tersebut tentunya Kapolda Sumatera Utara akan mengambil langkah-langkah secara tegas,” ujar Trunoyudo dalam keterangannya.
Proses Pendalaman
Saat ini, Bidang Propam Polda Sumatera Utara sedang melakukan pendalaman terkait informasi yang terungkap dalam skandal ini. Mereka mengumpulkan sejumlah informasi dan klarifikasi untuk mencari bukti dugaan penerimaan uang. Proses ini juga mencakup penelusuran terhadap periode penerimaan uang dan siapa saja yang terlibat dalam kasus ini.
Langkah-Langkah Selanjutnya
Trunoyudo menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu hasil dari proses pendalaman yang sedang dilakukan oleh Propam Polda Sumut. Jika terbukti adanya pelanggaran, langkah-langkah tegas akan segera diambil untuk menindak oknum-oknum yang terlibat dalam skandal ini.
Dampak di Masyarakat
Skandal korupsi ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama terkait integritas dan profesionalisme aparat penegak hukum. Kepolisian sebagai lembaga yang seharusnya memberikan perlindungan dan keadilan bagi masyarakat dianggap telah tercoreng oleh praktik korupsi yang terjadi.
Penutup
Skandal korupsi di Labuhanbatu menjadi peringatan bagi seluruh aparat penegak hukum untuk tetap menjaga integritas dan moralitas dalam menjalankan tugasnya. Tindakan korupsi tidak hanya merugikan instansi terkait, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan keadilan. Semoga kasus ini dapat diungkap dengan transparan dan adil untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi polisi.
(jon)