Saat libur Natal dan Tahun Baru, banyak orang merencanakan perjalanan wisata untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Namun, tingginya jumlah pemudik dan wisatawan yang bergerak bisa menyebabkan kemacetan di jalur-jalur wisata. Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi V DPR, Syaiful Huda, mengingatkan pentingnya mengantisipasi kepadatan di jalur wisata selama periode liburan Nataru.
Prediksi Jumlah Pergerakan Orang selama Libur Nataru 2024
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi bahwa sebanyak 110 juta orang akan melakukan perjalanan selama liburan akhir tahun 2024. Sebagian besar pergerakan orang diprediksi akan terjadi di Pulau Jawa. Data survei menunjukkan bahwa puncak arus pergi diperkirakan terjadi pada 24 Desember 2024 dan 31 Desember 2024, sedangkan arus balik diprediksi terjadi pada 1 dan 2 Januari 2025.
Penyebab Kepadatan di Jalur Wisata selama Nataru
Menurut Syaiful Huda, kepadatan di jalur-jalur wisata selama Nataru dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh mayoritas pengguna jalan yang menggunakan kendaraan pribadi selama libur Nataru. Selain itu, ketidaksiapan aparat dalam mengantisipasi berbagai rekayasa lalu lintas juga menjadi faktor utama terjadinya kemacetan di jalur-jalur wisata.
Strategi Antisipasi Kemacetan
Untuk mengantisipasi kemacetan di jalur wisata selama libur Nataru, Syaiful Huda menyarankan agar pihak terkait menyediakan berbagai opsi rekayasa lalu lintas seperti strategi one way, ganjil-genap, contra flow, car free night, serta menyediakan angkutan gratis menuju akses wisata untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Selain itu, penting juga untuk memastikan kelaikan moda transportasi melalui rampcheck untuk memastikan kondisi fisik kendaraan dan kelengkapan administrasi.
Persiapan Puncak Mudik Nataru
Selain mengantisipasi kepadatan di jalur wisata, Kemenhub juga perlu mempersiapkan puncak mudik Nataru dari Jakarta ke berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah harus mengantisipasi potensi kemacetan di titik-titik sepanjang tol trans Jawa maupun kepadatan jalan arah pelabuhan maupun bandar udara. Strategi pengelolaan angkutan jalan, laut, dan udara selama arus mudik Idul Fitri dapat dijadikan acuan untuk menyusun pengelolaan pergerakan masyarakat periode Nataru 2024 dengan lebih baik.
Kesimpulan
Dengan adanya prediksi tingginya jumlah orang yang akan melakukan perjalanan selama libur Nataru 2024, penting bagi pihak terkait untuk mengantisipasi kemacetan di jalur wisata. Dengan strategi yang tepat dan kerjasama yang baik antara semua pihak terkait, diharapkan libur Nataru tahun ini dapat berjalan lancar tanpa terjadi kemacetan yang berlebihan. Selamat berlibur!