loading…
Pengantar
Pada pesisir utara Tangerang, Banten, terjadi kerugian yang cukup besar bagi para nelayan akibat adanya pagar laut. Kerugian tersebut mencapai Rp24 miliar dan setidaknya 3.888 nelayan terdampak. Mari kita simak lebih lanjut mengenai permasalahan ini.
Penyebab Kerugian
Kerugian yang dialami oleh nelayan tersebut disebabkan oleh adanya pagar laut di sekitar pesisir utara Tangerang. Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten, Fadli Afriadi mengungkapkan bahwa kerugian ini terjadi karena adanya kebutuhan solar tambahan bagi nelayan semenjak berdirinya pagar laut bambu tersebut.
Berdasarkan perhitungan, nelayan harus mengeluarkan tambahan bahan bakar antara 4-6 liter solar per hari. Hal ini tentu menambah beban biaya operasional bagi para nelayan yang sebagian besar hidup dari hasil tangkapan di laut.
Selain itu, kerugian juga terjadi akibat berkurangnya hasil tangkapan dan kerusakan kapal yang disebabkan oleh pagar laut tersebut. Akibatnya, nelayan mengalami kerugian finansial yang cukup besar.
Upaya Menguasai Ruang Laut
Menurut Fadli Afriadi, terdapat indikasi kuat bahwa adanya pagar laut di Tangerang merupakan upaya untuk menguasai ruang laut. Dokumen yang ditemukan menunjukkan adanya permintaan atau upaya penguasaan ruang laut di daerah tersebut.
Pihak yang sama juga mengajukan penguasaan ruang laut seluas 1.415 hektare, namun tidak dijelaskan secara detail siapa pihak yang melakukan pengajuan tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai motif sebenarnya dari pembangunan pagar laut tersebut.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Kerugian yang dialami oleh para nelayan tidak hanya berdampak secara finansial, namun juga secara sosial dan ekonomi. Para nelayan yang kehilangan hasil tangkapan akibat pagar laut ini mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, kerusakan kapal juga membuat para nelayan kesulitan untuk melaut dan mencari rezeki. Hal ini mengakibatkan penurunan pendapatan dan kesejahteraan bagi keluarga nelayan di Tangerang.
Rekomendasi Ombudsman RI
Ombudsman RI telah memberikan rekomendasi terkait permasalahan pagar laut di Tangerang. Salah satunya adalah melakukan pembongkaran terhadap pagar laut tersebut untuk mengembalikan ruang laut kepada para nelayan.
Selain itu, perlu juga dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya dari pembangunan pagar laut tersebut. Hal ini penting agar masalah ini dapat diselesaikan secara adil dan transparan.
Kesimpulan
Dari berbagai informasi yang didapat, kerugian nelayan akibat pagar laut di Tangerang mencapai Rp24 miliar merupakan sebuah permasalahan serius yang perlu segera ditangani. Dampak dari kerugian ini tidak hanya dirasakan secara finansial, namun juga secara sosial dan ekonomi bagi para nelayan.
Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu segera dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dan mendukung kesejahteraan para nelayan di Tangerang. Semoga dengan adanya perhatian dan tindakan yang tepat, para nelayan dapat kembali beraktivitas dengan sejahtera di laut yang menjadi sumber kehidupan mereka.
(shf)