Aksi Demo di Pelabuhan Tanjung Priok
Pada Selasa, 11 Februari 2025, Keluarga Besar Sopir Indonesia melakukan aksi demo di depan New Priok Container Terminal One (NPCT1), Jakarta Utara. Mereka menyuarakan tuntutan terkait pembenahan pelayanan infrastruktur akses masuk pelabuhan yang dinilai tidak memadai, menyebabkan kemacetan antrean truk kontainer.
Keluhan Sopir Terhadap Kemacetan di Pelabuhan
Berdasarkan pantauan di lokasi, ratusan peserta aksi berdiri dengan membawa spanduk tuntutan sambil mendengarkan orator menyampaikan pendapatnya. Mereka mengeluhkan bahwa kemacetan di pelabuhan membuat proses bongkar muat menjadi lambat. Bahkan, ada sopir yang harus menunggu hingga 15 jam untuk menyelesaikan aktivitas bongkar muat.
Tuntutan Keluarga Besar Sopir Indonesia
Orator dalam aksi demo tersebut menyampaikan bahwa masalah kemacetan di pelabuhan tidak hanya berdampak pada proses bongkar muat yang lambat, tetapi juga meluas kepada efisiensi logistik. Hal ini membuat penggunaan bahan bakar semakin bertambah dan dibebankan kepada sopir. Selain itu, ada risiko kecelakaan karena para sopir kelelahan menunggu aktivitas bongkar muat.
Dalam tuntutannya, para sopir menegaskan bahwa proses bongkar muat tidak boleh memakan waktu lebih dari satu jam. Jika melebihi waktu tersebut, Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia) harus membayar kompensasi sebesar Rp45 ribu per jam kepada sopir yang menunggu di pelabuhan.
Pemberantasan Aksi Premanisme di Pelabuhan
Selain menuntut perbaikan dalam proses operasional pelabuhan, para sopir juga meminta jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk memberantas aksi premanisme di kawasan pelabuhan. Mereka menegaskan bahwa pungutan liar yang dilakukan oleh preman menjauhkan para sopir dari kesejahteraan yang seharusnya mereka dapatkan.
Tanggung Jawab Pelindo dan Polri
Dalam spanduk yang dibawa peserta aksi, tertera bahwa Pelindo dan Polri harus bertanggung jawab terhadap kesemrawutan kemacetan dan tindakan kriminalitas di Pelabuhan Tanjung Priok. Para sopir menekankan pentingnya penegakan hukum dan keamanan di lingkungan pelabuhan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.