1. Latar Belakang
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah mengumumkan rencana untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan (buyback) dengan nilai sebesar-besarnya Rp3 triliun. Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menjelaskan bahwa buyback ini merupakan bagian dari program untuk memperkuat kepemilikan saham pekerja.
2. Tujuan Buyback
Catur Budi Harto menyatakan bahwa buyback dilakukan untuk meningkatkan engagement pekerja terhadap peningkatan kinerja perusahaan jangka panjang. Program ini telah berjalan sejak tahun 2015 sebagai bentuk keyakinan BRI terhadap peningkatan kinerja fundamental perusahaan.
3. Implementasi Program
BRI telah mengalihkan treasury stock tahun 2015 dan 2020, serta sebagian dari treasury stock tahun 2022 untuk program kepemilikan saham. Buyback 2025 akan dilaksanakan berpedoman pada POJK 29/2023 dan akan dimintakan persetujuan pada RUPS tahunan tahun 2025.
4. Perkiraan Nilai Buyback
Perkiraan jumlah nilai buyback 2025 sebesar-besarnya Rp3 triliun yang berasal dari kas internal perseroan. Biaya-biaya seperti komisi perantara pedagang efek diperkirakan sebesar 0,22 persen dari perkiraan nilai buyback.
5. Dampak Pelaksanaan Buyback
Pelaksanaan buyback 2025 tidak akan menyebabkan kekayaan bersih perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan, ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan. Aset dan ekuitas diperkirakan akan mengalami penurunan sesuai dengan nilai buyback dan biaya yang terkait.
6. Kesimpulan
Program buyback saham BRI senilai Rp3 triliun merupakan langkah strategis untuk memperkuat kepemilikan saham pekerja dan meningkatkan kinerja perusahaan jangka panjang. Diharapkan bahwa program ini akan memberikan insentif bagi pekerja untuk memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga saham BRI.
7. Referensi
– Artikel Asli: Sumber
– Foto: Sumber
Terima kasih telah membaca artikel ini.