Ketua DPP Bidang Perekonomian PDIP Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) enggan banyak komentar perihal langkah KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat, terutama terkait integritas politisi dan korupsi di Indonesia.
Reaksi Ahok di Gedung Merah Putih KPK
Saat Ahok mendatangi Gedung Merah Putih KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus LNG, beliau enggan memberikan komentar banyak terkait penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK. Ahok hanya tersenyum dan menjawab, “Tanya KPK lah,” menimbulkan tanda tanya besar di benak publik.
Penetapan Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang juga melibatkan Harun Masiku. Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengungkapkan bahwa penyidik menemukan bukti keterlibatan Hasto dalam kasus tersebut.
Kasus Dugaan Suap
Hasto diduga melakukan suap bersama-sama dengan Harun Masiku kepada Komisionar KPU, Wahyu Setiawan. Selain itu, Hasto juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perintangan penyidikan oleh KPK. Hal ini menunjukkan seriusnya tuduhan yang dialamatkan kepada politisi senior tersebut.
Peran Hasto Kristiyanto dalam Kasus
Menurut Setyo Budiyanto, Hasto memerintahkan Harun Masiku untuk merendam ponselnya di air dan melarikan diri saat KPK melakukan operasi tangkap tangan. Hal ini menunjukkan betapa rumitnya kasus yang sedang dihadapi oleh Hasto Kristiyanto.
Reaksi Publik dan Tanggapan Masyarakat
Penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK tentu saja menimbulkan reaksi dari berbagai pihak. Masyarakat menuntut transparansi dan keadilan dalam penegakan hukum, serta menyoroti integritas politisi di Indonesia.
Implikasi Politik
Kasus ini juga berdampak pada politik Tanah Air, terutama terkait citra PDIP sebagai partai yang memiliki korupsi di internalnya. Hal ini dapat mempengaruhi popularitas partai dan mendapatkan sorotan tajam dari publik.
Kesimpulan
Penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK merupakan sebuah peristiwa penting dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa KPK tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum, dan juga menuntut integritas tinggi dari para politisi.