Banjir Jakarta: BMKG dan Pemprov DKI Jakarta Bersatu Melawan Bencana
Indonesia terkenal dengan musim hujannya yang panjang dan intens. Salah satu daerah yang seringkali terdampak adalah Jakarta, ibu kota negara. Banjir merupakan masalah yang tak bisa dihindari setiap kali musim hujan tiba. Namun, kali ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan bahwa mereka telah melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi puncak musim penghujan.
Langkah Preventif dan Operasi Modifikasi Cuaca
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengklaim bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi, termasuk banjir. Mereka telah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengantisipasi puncak musim penghujan yang mendekati seperti kejadian pada tahun 2020.
Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyadari bahwa infrastruktur pengendalian banjir di Jakarta hanya mampu menampung debit hujan sebesar 150 Mm/hari. Namun, langkah-langkah preventif telah disiapkan sejak awal Desember 2024 untuk menghadapi puncak musim penghujan. Dwikorita menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi untuk mengoptimalkan infrastruktur yang ada dan melakukan modifikasi cuaca sebagai langkah preventif.
Intensitas Hujan dan Dampaknya
Pada Selasa (28/1/2025), intensitas hujan di wilayah Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur melampaui batas ekstrem, mencapai 250-264 Mm/hari. Hal ini menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Ketinggian banjir bervariasi antara 30-150 centimeter.
Dwikorita menjelaskan bahwa cuaca ekstrem tersebut disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, serbuan udara dingin dari dataran tinggi Siberia, dan kedua, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) atau arak-arakan awan hujan di sepanjang garis khatulistiwa Samudera Hindia. Kedua faktor ini menyebabkan periode hujan ekstrem yang terjadi di wilayah Jakarta.
Tindakan Lanjutan
Meskipun banjir akibat intensitas hujan tinggi telah berangsur surut, banjir kiriman akibat luapan Kali Ciliwung masih membuat sejumlah RT di Jakarta terendam. BPBD Provinsi DKI Jakarta mencatat bahwa genangan terjadi di 35 RT dan 1 Ruas Jalan pada Kamis (30/1/2025).
Untuk mengatasi dampak banjir, BMKG dan Pemprov DKI Jakarta terus bekerja sama dalam mengambil langkah-langkah preventif dan responsif. Wawancara eksklusif dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dapat disaksikan di acara One On One SindoNews TV pada Jumat (31/1/2025) malam.
Dengan kolaborasi yang kuat antara BMKG dan Pemprov DKI Jakarta, diharapkan penanganan bencana banjir di Jakarta dapat terus ditingkatkan. Langkah-langkah preventif yang telah dilakukan menjadi bukti nyata bahwa kerjasama antar lembaga pemerintah dan badan riset ilmiah sangat penting dalam menghadapi tantangan bencana alam yang datang setiap tahun.