banner 728x250

Boeing Mengalami Kerugian Terbesar Rp188,8 Triliun Selama Krisis Tahun Penuh

banner 120x600
banner 468x60

Boeing baru saja melaporkan kerugian tahunan sebesar USD11,83 miliar atau setara dengan Rp188,8 triliun. Angka ini merupakan kerugian terbesar yang pernah dialami oleh perusahaan sejak tahun 2020. Tahun penuh krisis telah membuat produsen pesawat asal Amerika Serikat ini harus berjuang keras menghadapi berbagai masalah di unit komersial dan pertahanan, serta mogok besar-besaran dari para pekerjanya.

Tantangan yang Dihadapi Boeing

Boeing harus menghadapi berbagai masalah yang membuatnya harus menyerah kepada rivalnya, Airbus, dalam perlombaan pengiriman pesawat. Perusahaan juga berada di bawah pengawasan ketat dari regulator dan pelanggan setelah serangkaian insiden yang terjadi. CEO Boeing, Kelly Ortberg, yang baru saja mengambil alih kepemimpinan perusahaan, menyatakan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk memulihkan stabilitas jalur produksi yang sempat terganggu akibat kecelakaan udara yang terjadi setahun sebelumnya.

banner 325x300

Kerugian Perusahaan

Pada kuartal keempat, Boeing melaporkan kerugian sebesar USD3,86 miliar akibat biaya yang “mengecewakan” terkait beberapa program pertahanan. Pendapatan perusahaan turun 31% menjadi USD15,24 miliar, di bawah ekspektasi analis. Kerugian per saham juga lebih tinggi dari perkiraan.

Perubahan Strategi Bisnis

Boeing mengeluarkan rencana empat bagian perusahaan untuk mengubah haluan bisnis, termasuk upaya dalam memperbaiki budaya perusahaan. CEO Ortberg menegaskan bahwa langkah ini merupakan salah satu perubahan terpenting yang perlu dilakukan oleh Boeing. Setelah meraih rekor laba tertinggi pada tahun 2010-an, Boeing telah mengeluarkan dana besar sejak tahun 2019 untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul.

Dampak Pandemi dan Kasus 737 MAX

Pandemi COVID-19 semakin menekan perusahaan, sedangkan kasus ledakan panel di udara pada pesawat 737 MAX pada Januari lalu membuat Boeing terjerumus ke dalam krisis lain. Bisnis pertahanan, ruang angkasa, dan keamanan juga mengalami kerugian besar pada tahun 2020.

READ  Pramono Bersyukur Menjadi Gubernur DKI Jakarta Setelah Pilgub Berlangsung Penuh Sukacita

Kesimpulan

Boeing harus menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya harus merugi secara signifikan pada tahun 2020. Langkah-langkah perbaikan dan restrukturisasi perusahaan sedang dilakukan untuk memulihkan keadaan. Semua pihak berharap Boeing dapat kembali bangkit dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *