Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebanyak 74 kejadian bencana telah melanda Indonesia dalam 13 hari pertama tahun 2025. Banjir menjadi bencana yang paling dominan, mencakup hampir 80% dari total kejadian tersebut.
Penyebab Banjir yang Mendominasi
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa musim penghujan yang masih berlangsung serta kondisi La Nina yang lemah merupakan faktor utama dalam meningkatnya kejadian banjir di Indonesia. Peningkatan intensitas curah hujan telah memicu frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi basah di berbagai wilayah di Indonesia.
Statistik Kejadian Bencana
Pada rentang waktu 6 hingga 13 Januari, tercatat sebanyak 48 kejadian bencana terjadi dalam seminggu. Hal ini berarti rata-rata terjadi 7 hingga 8 kejadian bencana setiap harinya di Indonesia.
Dampak Bencana
Ada satu korban meninggal akibat cuaca ekstrim dan sekitar 42.000 masyarakat terdampak oleh banjir. Wilayah yang paling terdampak meliputi Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku Utara. Meskipun ada beberapa kejadian banjir di Kalimantan, dampaknya tidak terlalu signifikan.
Wilayah yang Masih Dilanda Banjir
Meskipun sebagian besar wilayah yang terkena banjir sudah mulai surut, beberapa wilayah seperti Kota Tegal dan Kabupaten Pekalongan di Jawa Tengah masih mengalami banjir. Hal ini disebabkan oleh adanya Bibit Siklon di sebelah selatan Jawa.
Kesimpulan
Dengan adanya 74 kejadian bencana yang terjadi dalam 13 hari pertama tahun 2025, BNPB terus berupaya untuk memberikan bantuan dan penanggulangan kepada masyarakat yang terdampak. Penting bagi seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.