banner 728x250

“Forum Kepemimpinan PaRD 2025: Menyuarakan Peran Agama dalam Pembangunan Global”

"Forum Kepemimpinan PaRD 2025: Menyuarakan Peran Agama dalam Pembangunan Global"
banner 120x600
banner 468x60

Indonesia akan menjadi tuan rumah International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) Leadership Meeting 2025. Acara tersebut akan membahas peran agama dalam pembangunan global. Acara yang digelar bersamaan dengan PaRD Workshop of Strategic Religious Engagement Evidence Project itu akan berlangsung di Jakarta pada 3-6 Februari 2025.

Peran Indonesia dalam Diplomasi Keagamaan Global

Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Zayadi menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memperkuat diplomasi keagamaan di tingkat global. Menurut Zayadi, Indonesia memiliki model praktik keberagamaan yang inklusif dan toleran. Dengan bergabung dalam kepemimpinan PaRD, Indonesia ingin memastikan agama memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan serta memperkuat dialog antaragama di tingkat global.

banner 325x300

Keterlibatan Indonesia dalam PaRD

Zayadi menjelaskan bahwa keterlibatan Indonesia dalam PaRD mencerminkan peran aktif negara dalam mempromosikan moderasi beragama dan harmoni antarumat. Indonesia resmi bergabung dalam PaRD sejak Desember 2022 dan diangkat sebagai anggota Steering Board pada Agustus 2023. Posisi Indonesia semakin diperkuat dengan ditunjuknya Nuria Isna Asyar dari Kemenag sebagai Co-Chair perwakilan pemerintah sejak Oktober 2023.

Peran PaRD dalam Pembangunan Berkelanjutan

PaRD merupakan forum yang mempertemukan berbagai entitas pemerintah, organisasi multilateral, organisasi berbasis agama atau Religious-Based Organizations (RBOs), serta akademisi untuk membahas dan mengimplementasikan peran agama dalam pembangunan berkelanjutan. Sebagai bagian dari Steering Board, Indonesia memiliki tanggung jawab dalam menentukan arah kebijakan strategis, alokasi keuangan, serta program PaRD.

Struktur Kepemimpinan PaRD

Dalam struktur kepemimpinan PaRD, terdapat tiga Co-Chairs yang mewakili masing-masing entitas utama. Co-Chair Pemerintah diwakili oleh Nuria Isna Asyar dari Kementerian Agama, Co-Chair Multilateral oleh Andreia Henriques The International Dialogue Centre– KAICIID, dan Co-Chair RBOs oleh Stefan Sengstmann dari World Vision.

Indonesia Sebagai Pemimpin dalam Diplomasi Lintas Agama

Indonesia menjadi negara pertama dari global south yang bergabung dengan PaRD, menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam diplomasi lintas agama dan pembangunan berkelanjutan.

Kesimpulan

Partisipasi Indonesia dalam International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) Leadership Meeting 2025 merupakan langkah penting dalam memperkuat diplomasi keagamaan global. Dengan model praktik keberagamaan yang inklusif dan toleran, Indonesia berperan aktif dalam mempromosikan moderasi beragama dan harmoni antarumat. Melalui PaRD, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkuat peran agama dalam pembangunan berkelanjutan dan memperkuat dialog antaragama di tingkat global.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *