Pada tanggal 12 Februari 2025, Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia yang dianggap sebagai langkah penting dalam membangun poros kekuatan geopolitik baru di dunia. Kunjungan ini juga menandai hubungan yang semakin erat antara Turki dan Indonesia dalam upaya memajukan aspirasi dunia Islam.
Pesan dari Kunjungan Presiden Erdogan
Pengamat Politik, Syahganda Nainggolan, menilai bahwa kunjungan Presiden Erdogan ke Malaysia, Indonesia, dan Pakistan memiliki makna yang mendalam. Ketiga negara ini merupakan negara-negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, sehingga kerjasama antara mereka memiliki potensi besar untuk menciptakan poros kekuatan baru dalam geopolitik global.
Komitmen untuk Palestina
Syahganda juga menyoroti komitmen Presiden Erdogan dalam membangun kembali Gaza dan menolak relokasi warga Palestina di wilayah tersebut. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dari kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia, Malaysia, dan Pakistan.
Pertemuan dengan Presiden Prabowo
Selama kunjungannya ke Indonesia, Presiden Erdogan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Bogor. Kedua pemimpin tersebut sepakat untuk meningkatkan kerjasama antara kedua negara dalam berbagai bidang.
MIKTA: Kerjasama Indonesia dan Turki
Ahli Hubungan Internasional, Teguh Santosa, menjelaskan bahwa Indonesia dan Turki telah membangun kerjasama melalui MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia). Kerjasama ini menjadi platform penting bagi kedua negara dalam menghadapi tantangan global.
Peran MIKTA dalam Geopolitik Global
Teguh menekankan bahwa MIKTA dapat menjadi platform alternatif bagi Indonesia untuk membangun kemandirian dan menawarkan solusi dalam perimbangan kekuatan politik di dunia. Dengan fokus pada kerja sama ekonomi yang berimbang, isu lingkungan, dan energi terbarukan, MIKTA memiliki potensi besar dalam mempengaruhi dinamika geopolitik global.
Penutup
Kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia tidak hanya menciptakan hubungan yang lebih erat antara kedua negara, tetapi juga membawa dampak yang besar dalam geopolitik global. Dengan memperkuat kerjasama antara Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Turki, poros kekuatan baru negara-negara muslim dapat menjadi faktor penting dalam membangun perdamaian dan kemakmuran di dunia.
Sumber: Sindonews