banner 728x250

Keputusan Trump Mengumumkan Darurat Ekonomi AS Membuat Rupiah Melemah Hingga Rp16.217

banner 120x600
banner 468x60

Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah imbas sentimen dalam dan luar negeri. FOTO/dok.SINDOnews

Penutupan Kurs Rupiah Hari Ini

banner 325x300

Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 6,5 poin atau 0,04 persen ke level Rp16.217 per dolar AS setelah sebelumnya terdepresiasi. Hal ini juga sejalan dengan sentimen global dan domestik.

Faktor-faktor Penyebab Pelemahan Rupiah

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu imbal hasil obligasi AS terus meningkat karena Trump mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional. Investor mengantisipasi kebijakan Trump seperti deregulasi dan pajak yang lebih rendah akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi ada kekhawatiran bahwa kebijakan tersebut, bersama dengan tindakan tarif yang belum dikonfirmasi, dapat menyebabkan percepatan kembali inflasi.

Proyeksi Pelonggaran Federal Reserve

Menurut Ibrahim, pasar sekarang memperkirakan hanya 39 basis poin pelonggaran dari Federal Reserve tahun ini, dengan pemotongan suku bunga pertama kemungkinan akan terjadi pada bulan Juni. Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Rabu bahwa inflasi akan terus turun pada tahun 2025 dan memungkinkan bank sentral AS untuk lebih lanjut menurunkan suku bunga, meskipun dengan kecepatan yang tidak pasti.

Dampak Inflasi terhadap Ekonomi Global

Selain itu, Inflasi indeks harga konsumen sebagian besar tetap datar pada bulan Desember, data menunjukkan pada hari Kamis, sementara inflasi indeks harga produsen menyusut selama 27 bulan berturut-turut. Data menunjukkan sedikit perbaikan dalam disinflasi China, bahkan ketika Beijing memberikan putaran tindakan stimulus paling agresif sejak akhir September.

Sentimen Konsumen dan Pertumbuhan Ekonomi China

Sentimen konsumen yang lemah telah menjadi titik tekanan utama pada ekonomi China, karena kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan dan penurunan pasar properti yang berkepanjangan sebagian besar menghalangi pengeluaran selama dua tahun terakhir.

Partisipasi Indonesia di BRICS

Dari sentimen domestik, kepesertaan Indonesia di BRICS bisa dinilai sebagai upaya memperkuat hubungan tidak hanya dengan China tapi dengan Brasil dan Afrika Selatan maupun negara Timur Tengah. Indonesia juga berpeluang untuk berpartisipasi dalam solidaritas negara Global South dalam mengurangi hegemoni Barat yang ada saat ini.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *