banner 728x250

KPK Siap Menyelidiki Laporan Abraham Samad Mengenai PSN PIK 2

KPK Siap Menyelidiki Laporan Abraham Samad Mengenai PSN PIK 2
banner 120x600
banner 468x60

Penyelidikan Terhadap Dugaan Korupsi Proyek Strategis Nasional

banner 325x300

Pada tanggal 31 Januari 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan bahwa mereka akan menganalisis laporan yang diajukan oleh eks Ketua Lembaga Antirasuah, Abraham Samad, terkait dugaan korupsi dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Tessa Mahardhika Sugiarto, Juru Bicara KPK, menyatakan bahwa langkah selanjutnya akan melibatkan verifikasi dan analisis terhadap laporan tersebut untuk menentukan apakah terdapat unsur tindak pidana korupsi yang menjadi kewenangan KPK.

Apresiasi KPK Terhadap Laporan dari Masyarakat Sipil

Tessa juga menegaskan bahwa KPK mengapresiasi adanya laporan dari masyarakat sipil, karena hal tersebut menunjukkan kepercayaan publik kepada lembaga antikorupsi tersebut. KPK selalu terbuka terhadap setiap laporan dan informasi yang disampaikan oleh masyarakat, sebagai bagian dari upaya memberantas korupsi di Indonesia.

Kedatangan Abraham Samad ke Gedung Merah Putih KPK

Pada kesempatan sebelumnya, Abraham Samad mendatangi Gedung Merah Putih KPK untuk bertemu dengan pimpinan lembaga tersebut. Dia membawa laporan mengenai dugaan korupsi di PSN PIK 2. Samad berharap dengan adanya laporan tersebut, KPK akan melakukan penyelidikan mendalam terkait penetapan PIK sebagai proyek strategis nasional.

Dugaan Korupsi dan Tuntutan Samad terhadap KPK

Samad menduga bahwa dalam penetapan PIK 2 sebagai PSN terdapat praktik kongkalikong, suap, dan gratifikasi. Dia juga mendesak KPK untuk memanggil Bos Agung Sedayu Group, Aguan, terkait hal tersebut. Samad menegaskan pentingnya transparansi dan keadilan dalam penegakan hukum, serta menekankan bahwa tidak boleh ada individu yang mengatur negara tanpa pertanggungjawaban.

Aktivis Pendukung Abraham Samad

Beberapa aktivis yang mendampingi Abraham Samad dalam menyampaikan laporan tersebut antara lain mantan pimpinan M. Jasin, aktivis Said Didu, Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah Gufroni, Ketua PBHI Julius Ibrani, dan Ketua IM57+ Institute Lakso Anindito.

Kesimpulan

Dengan adanya laporan yang diajukan oleh Abraham Samad terkait dugaan korupsi dalam Proyek Strategis Nasional PIK 2, KPK diharapkan dapat melakukan penyelidikan yang transparan dan menyeluruh untuk menegakkan hukum dan memberantas korupsi di Indonesia. Partisipasi masyarakat sipil dalam memberikan informasi dan laporan juga menjadi salah satu kunci dalam upaya pemberantasan korupsi. Semoga langkah-langkah yang diambil oleh KPK dapat menghasilkan keadilan dan integritas dalam penegakan hukum di Tanah Air.

(cip)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *