Sebuah tindakan kontroversial dilakukan oleh pendakwah Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh Sunhaji, menuai banyak kecaman dari masyarakat. Bahkan, banyak bertebaran meme yang bertuliskan “Penjual es teh lebih baik daripada penjual agama.” Foto yang menjadi viral tersebut menggambarkan situasi tersebut dengan jelas.
Reaksi dari Akademisi Prof Rhenald Kasali
Prof Rhenald Kasali, seorang akademisi terkemuka, turut memberikan pandangannya terkait tindakan yang dilakukan oleh Gus Miftah. Melalui akun Facebook pribadinya, Rhenald mengungkapkan kekhawatirannya atas fenomena ini. Ia menyoroti masalah yang muncul akibat mudahnya seseorang mendapatkan gelar tokoh agama atau tokoh masyarakat tanpa melalui pendidikan yang memadai.
Pendidikan dan Gelar dalam Dunia Agama
Rhenald Kasali menekankan pentingnya pendidikan dalam mendapatkan gelar sebagai seorang tokoh agama. Menurutnya, untuk menjadi seorang ustaz, pastur, hingga kiai, seseorang harus melewati pendidikan yang panjang dan ujian yang tidak hanya melibatkan pengetahuan, tetapi juga mental. Pendidikan untuk menjadi tokoh agama bisa memakan waktu puluhan tahun.
Peran Moral dalam Agama
Prof Rhenald juga mempertanyakan moral dari tokoh agama yang tertawa terbahak-bahak saat melihat tindakan hinaan terhadap pedagang es teh. Ia menyoroti prinsip-prinsip agama yang seharusnya mengajarkan perlindungan kepada orang kecil dan empati terhadap orang yang kurang mampu. Namun, fenomena ini menunjukkan adanya kesenjangan antara ajaran agama dengan perilaku sebagian tokoh agama.
Peran Tokoh dalam Masyarakat
Rhenald Kasali juga menyoroti peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam kehidupan nyata. Ia mengungkapkan bahwa ada kasus di mana orang tanpa latar belakang pendidikan yang memadai dapat dengan mudah memperoleh gelar sebagai tokoh agama atau tokoh masyarakat. Hal ini menunjukkan adanya jalan pintas dalam mencapai status tersebut, yang kemudian membuat masyarakat mempercayainya.
Perlunya Evaluasi dalam Penunjukan Tokoh Agama
Sebagai seorang akademisi dan pengamat sosial, Rhenald Kasali menekankan pentingnya evaluasi yang lebih ketat dalam penunjukan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan status dan kekuasaan yang dapat merugikan masyarakat luas.
Kesimpulan
Dari pandangan Prof Rhenald Kasali, kita dapat menarik beberapa pelajaran penting terkait dengan tindakan Gus Miftah dan fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penting bagi kita untuk selalu mempertimbangkan nilai-nilai moral, pendidikan, dan integritas dalam menilai dan memilih tokoh agama atau tokoh masyarakat yang akan diikuti. Evaluasi yang cermat dan kritis perlu dilakukan guna menjaga kepercayaan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.