Uni Eropa (UE) sedang dalam proses diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan pada Rusia. Eropa sedang mengalami peningkatan investasi dalam infrastruktur seperti pembangunan jaringan pipa dan terminal gas alam cair (LNG).
Perubahan dalam Impor Gas Eropa
UE dan negara-negara anggotanya sedang melakukan langkah-langkah cepat untuk mengurangi ketergantungan pada Rusia dalam hal energi, terutama gas. Pada tahun 2021, lebih dari 40% gas yang diimpor UE berasal dari Rusia. Namun, pada tahun 2023, pangsa gas pipa Rusia dalam total impor gas UE turun tajam menjadi sekitar 8%.
Peningkatan Impor LNG dari AS dan Norwegia
Sementara itu, total impor LNG dari mitra yang lebih dapat diandalkan seperti Amerika Serikat (AS) dan Norwegia mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2023, AS menjadi pemasok LNG terbesar ke UE, dengan hampir 50% dari total impor LNG. Dalam dua tahun tersebut, volume impor LNG dari AS hampir tiga kali lipat. Norwegia juga menjadi salah satu pemasok LNG terbesar, menyumbang hampir 30% dari total impor gas UE.
Negara Eropa yang Menjadi Pelanggan LNG Terbesar dari Rusia
- Prancis
- Spanyol
- Jerman
- Italia
- Belanda
Prancis menjadi salah satu negara Eropa dengan kebutuhan LNG terbesar. Infrastruktur terminal LNG yang kuat memungkinkan negara ini untuk mengimpor gas dari berbagai sumber, termasuk AS, Norwegia, dan negara-negara lainnya.
Spanyol juga merupakan salah satu negara Eropa yang menjadi pelanggan LNG terbesar dari Rusia. Meskipun sedang melakukan diversifikasi dalam sumber energi, Spanyol masih mengandalkan impor LNG dari Rusia untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Jerman memiliki ketergantungan yang tinggi pada impor LNG, termasuk dari Rusia. Meskipun sedang mengembangkan sumber energi terbarukan, Jerman masih menjadi salah satu pelanggan LNG terbesar dari Rusia.
Italia juga tercatat sebagai salah satu negara Eropa yang menjadi pelanggan LNG terbesar dari Rusia. Meskipun sedang mengurangi ketergantungan pada gas pipa Rusia, Italia masih mengimpor LNG dari negara tersebut.
Belanda memiliki infrastruktur yang kuat dalam pengelolaan LNG dan menjadi salah satu pelanggan terbesar dari Rusia. Meskipun sedang melakukan diversifikasi energi, Belanda masih mengandalkan impor LNG dari Rusia untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Dengan adanya perubahan dalam impor energi Eropa, langkah-langkah diversifikasi yang dilakukan oleh negara-negara Eropa tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada Rusia dan meningkatkan keberlanjutan energi di wilayah tersebut.