Potensi Bisnis Umrah di Indonesia
Bisnis umrah di Indonesia terbilang sangat menjanjikan. Sebagai salah satu negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri ini. Pada tahun 2023, perputaran uang di industri umrah mencapai sekitar Rp54 triliun dari sekitar 1,5 juta jamaah yang berangkat. Hingga bulan September 2024, jumlah jamaah umrah telah meningkat menjadi kurang lebih 2 juta orang. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya sekitar 900 ribu jamaah.
Peluang Ekonomi yang Berkembang
Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan, Agus Noorsanto, menyatakan bahwa minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini memberikan dampak positif pada terciptanya peluang ekonomi yang lebih besar. Perbankan melihat bahwa industri umrah merupakan potensi bisnis yang cukup besar, dengan nilai perputaran ekonomi mencapai Rp54 triliun pada tahun 2023. Perputaran ekonomi ini melibatkan berbagai sektor, seperti transportasi udara, hotel & provider, akomodasi, FnB, visa & insurance, dan lain sebagainya.
Potensi Dana Mengendap dan Kolaborasi Lintas Industri
Agus Noorsanto juga menyebutkan tentang potensi dana mengendap per tahunnya dari aktivitas jamaah di industri umrah yang dapat dikelola melalui institusi perbankan. Selain itu, lebih dari 2.000 penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) resmi turut berperan dalam mendukung ekosistem ini. Potensi kolaborasi lintas industri dalam menciptakan inovasi yang berkesinambungan juga menjadi peluang yang terbuka lebar.
Digitalisasi dalam Industri Umrah
Digitalisasi juga menjadi faktor penting dalam perkembangan industri umrah. Hal ini membuka potensi kolaborasi lintas industri dalam menciptakan inovasi yang berkesinambungan. Dengan adanya potensi perputaran uang total penjualan sebesar Rp54 triliun pada tahun 2023, BRI diproyeksikan mendapat tambahan volume bisnis dan transaksi yang signifikan.
Potensi Value Chain Ekosistem Bisnis Umrah
Ekosistem bisnis umrah memiliki potensi value chain yang menarik dari segi ekonomi karena melibatkan berbagai sektor, seperti maskapai penerbangan, hotel, transportasi lokal, hingga jasa keuangan. Fleksibilitas ini memungkinkan travel agent untuk menawarkan layanan yang lebih bervariasi dan kompetitif.
Bisnis Haji di Indonesia
Sementara itu, bisnis haji di Indonesia memiliki cakupan yang lebih terkontrol oleh pemerintah. Layanan yang ditawarkan secara umum lebih seragam, terutama pada Haji ONH Plus dan Furoda yang diselenggarakan melalui travel agent yang terdaftar di Kemenag RI sebagai penyelenggara ibadah haji khusus.
Kesimpulan
Dengan potensi bisnis umrah dan haji yang besar di Indonesia, peluang ekonomi dalam industri ini terus berkembang. Digitalisasi, kolaborasi lintas industri, dan potensi value chain yang menarik menjadi faktor penting dalam mengoptimalkan bisnis ini. Diharapkan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, industri umrah dan haji di Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat serta perekonomian negara.