Pembakaran BBM dan Polusi Udara di Kota
Saat ini, pembakaran bahan bakar minyak (BBM) di sektor transportasi menjadi penyumbang utama polusi udara perkotaan. Menurut Analis Senior Institute of Essential Services Reform (IESR) Julius Christian, sebanyak 47 persen polusi udara di perkotaan disebabkan oleh transportasi jalan raya.
Sumber Polusi Udara dari Transportasi
Julius mengatakan bahwa sumber polusi udara dari transportasi tidak hanya berasal dari debu dan asap pembakaran, tetapi juga dari bahan bakar yang digunakan, aus pengereman, dan aktivitas lainnya. Di negara-negara maju, polusi udara lebih sering disebabkan oleh ban yang aus karena teknologi kendaraan yang lebih canggih.
Kualitas BBM dan Standar Emisi
Di Indonesia, kualitas BBM yang digunakan masih buruk dan turut menyumbang terhadap polusi udara. Saat ini, Indonesia sedang berupaya meningkatkan standar emisi Euro-4, sementara negara lain sudah menerapkan standar Euro-6. Standar Euro-4 mensyaratkan emisi sebesar 50 ppm, namun Indonesia masih banyak menggunakan BBM bersubsidi dengan emisi mencapai 500 ppm atau lebih.
Data Kualitas BBM di Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2024, BBM seperti Pertalite 90, Pertamax 92, dan Biosolar 48 mengeluarkan emisi di atas standar Euro-4. Hanya Pertamax Green dan Pertamax Turbo yang sudah mencapai standar emisi 50 ppm, Euro-4.
Dampak Penggunaan BBM Euro-4
Penggunaan BBM dengan standar emisi Euro-4 dapat menekan polusi udara secara signifikan, menurunkan beban polutan hingga 90 persen, dan mengurangi penyakit yang disebabkan oleh polusi udara hingga 79 persen. Namun, penggantian BBM yang ada dengan BBM Euro-4 memerlukan investasi yang besar dan subsidi yang signifikan.
Tantangan dalam Mengadopsi BBM Rendah Sulfur
Meskipun penggunaan BBM Euro-4 memiliki banyak manfaat, mengadopsinya bukan hal yang mudah. Diperlukan subsidi yang besar dan investasi yang cukup untuk meningkatkan kualitas BBM dan memproduksi BBM-nya.
Kesimpulan
Dengan meningkatkan kualitas BBM menjadi BBM rendah sulfur, Indonesia dapat mengurangi polusi udara dan dampak buruknya terhadap kesehatan masyarakat. Meskipun tantangannya besar, langkah ini sangat penting untuk menjaga lingkungan dan kesehatan generasi mendatang.
