Skandal pemerasan yang melibatkan belasan oknum polisi terhadap warga Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) telah menggemparkan masyarakat Indonesia. Kasus ini mencoreng nama baik Polri dan Indonesia di mata internasional. Anggota Komisi III DPR, Hasbiallah Ilyas, menegaskan pentingnya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus ini.
Oknum Polisi yang Memeras Warga Malaysia
Pada konser DWP yang berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 13-15 Desember 2024, sebanyak 18 oknum polisi diduga melakukan pemerasan terhadap 45 warga negara Malaysia. Tindakan ini tidak hanya merugikan korban secara materi, namun juga mencoreng citra Polri dan Indonesia di mata dunia.
Tindakan Tegas dari Pihak Berwenang
Hasbiallah Ilyas menekankan pentingnya tindakan tegas dari Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dalam menangani kasus ini. Menyikapi hal ini, masyarakat internasional akan menilai Polri sebagai lembaga yang tidak bermoral dan tidak profesional. Oleh karena itu, penyelesaian kasus ini menjadi ujian berat bagi Polri.
Sanksi yang Harus Diberikan
Para pelaku pemerasan harus dihukum seberat-beratnya, termasuk dengan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Tindakan ini perlu dilakukan sebagai bentuk keadilan bagi korban dan juga sebagai pembelajaran bagi anggota Polri lainnya. Selain itu, para atasan yang diduga turut terlibat dalam kasus ini juga harus ditindak tegas.
Kesimpulan
Skandal pemerasan yang melibatkan oknum polisi adalah hal yang sangat disayangkan dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Tindakan tegas perlu dilakukan untuk memulihkan citra Polri dan Indonesia di mata internasional. Semoga kasus ini segera terselesaikan dengan adil dan transparan.