Syngenta Indonesia Meluncurkan Program Petani Maju
Syngenta Indonesia baru-baru ini menggelar diskusi bertajuk “Memperkuat Kemitraan untuk Ketahanan Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani” di Nusa Dua, Bali. Diskusi ini merupakan bagian dari peluncuran program Petani Maju yang bertujuan untuk mendorong kemajuan sektor pertanian di Indonesia. Program ini terdiri dari empat pilar utama yang meliputi:
1. Maximize Profitability
Pilar pertama dari program Petani Maju adalah Memaksimalkan Profitabilitas. Syngenta Indonesia berkomitmen untuk menyediakan solusi inovatif yang dapat memberdayakan petani Indonesia dan meningkatkan profitabilitas usaha pertanian.
2. Accelerate Innovation
Pilar kedua adalah Mempercepat Inovasi. Syngenta Indonesia akan terus mengembangkan inovasi baru dalam bidang pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
3. Joint-Effort in Sustainability
Pilar ketiga adalah Upaya Bersama dalam Keberlanjutan. Kolaborasi dengan berbagai pihak seperti pemerintah, asosiasi, dan akademisi sangat penting dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
4. United One Team
Pilar terakhir adalah Bersatu sebagai Satu Tim. Syngenta Indonesia percaya bahwa kerjasama tim yang solid dapat mencapai tujuan bersama dalam mengembangkan sektor pertanian di Indonesia.
Panel Diskusi di Konferensi Nasional
Sebagai bagian dari inisiatif program Petani Maju, Syngenta Indonesia mengadakan panel diskusi di Konferensi Nasional yang diadakan di Nusa Dua, Bali. Diskusi ini bertujuan untuk menjalin kemitraan yang kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.
Diskusi Pertama: Memperkuat Kemitraan untuk Ketahanan Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani
Pada diskusi pertama, Prof. Dadang dari Institut Pertanian Bogor menekankan pentingnya produk perlindungan tanaman berkualitas dalam pengendalian hama terpadu (PHT). Kolaborasi dengan pemerintah, asosiasi, dan akademisi juga dianggap penting dalam memberikan pelatihan kepada petani.
Diskusi Kedua: Mendorong Model Kemitraan Bisnis yang Inovatif untuk Dampak Lebih Besar
Diskusi kedua membahas tentang pentingnya kemitraan bisnis yang inovatif untuk mencapai dampak yang lebih besar. Panelis dari berbagai perusahaan, termasuk Indico, Suryanusa Agromakmur, dan Wilmar Padi Indonesia, berbagi pengalaman dan pandangan tentang strategi kemitraan yang sukses.
Kemitraan Strategis untuk Keberhasilan Bersama
Eryanto, Presiden Direktur Syngenta Indonesia, mengungkapkan bahwa Syngenta telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan berbagai pihak. Kemitraan dengan Suryanusa Agromakmur untuk produk perlindungan tanaman dan Wilmar untuk pemberdayaan petani padi telah memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Selain itu, Syngenta juga telah memulai kerjasama untuk penanaman jagung dengan Indico di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Semua kemitraan ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional pada tahun 2027.
Komitmen Syngenta untuk Kemajuan Pertanian Indonesia
Eryanto menegaskan bahwa Syngenta Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah, industri, asosiasi, akademisi, dan petani. Tujuannya adalah untuk mendukung program ketahanan pangan dan pemberdayaan petani guna mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan program Petani Maju dan kolaborasi yang kuat, Syngenta Indonesia optimis dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi kemajuan sektor pertanian di Indonesia.
(nng)