Sambut Harlah ke-102 NU, Lesbumi dan JATMAN Gelar Acara Spektakuler
Pekalongan – Menyambut Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Lesbumi PBNU dan JATMAN menggelar Seminar Nasional bertajuk “Spiritualitas Kebudayaan Bangsa dan Tantangan Kemodernan” di Kompleks Pondok Pesantren (PP) At-Taufiq Wonopringgo, Sedayu, Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa, 28 Januari 2025. Acara ini menjadi momen penting untuk merayakan keberagaman budaya dan agama di Indonesia.
Speakers Terkemuka Hadir dalam Seminar
Seminar ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Mudir ‘Aly Idaroh JATMAN PBNU, KH Ali Masykur Musa, Ketua Lesbumi PBNU KH Jadul Maula, dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Mereka berbagi pemikiran dan pandangan mengenai pentingnya menjaga spiritualitas kebudayaan bangsa di tengah tantangan kemodernan yang semakin kompleks. Acara ini menjadi wadah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang harmoni antara berbangsa dan beragama.
Pagelaran Wayang Sholawat ‘Washol’ Meriahkan Acara
Selain seminar, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai seni budaya tradisional. Pagelaran Wayang Sholawat ‘Washol’ yang dibawakan oleh Dalang Ki Ardhi Poerboantono dari Malang dan Ki Suryoningrat dari Pemalang menjadi salah satu sorotan utama. Penonton terpukau oleh keindahan dan kearifan dalam pertunjukan wayang yang sarat dengan pesan spiritual.
Kurikulum Pendidikan Seni Budaya Islam Nusantara
Abdul Ghani, Ketua Lesbumi PWNU Jawa Tengah, menyampaikan gagasan strategis terkait pentingnya merumuskan Kurikulum Pendidikan Seni Budaya Islam Nusantara. Gagasan ini bertujuan agar seni budaya Islam Nusantara menjadi bagian integral dari pendidikan formal di Indonesia. Dengan demikian, generasi mendatang akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman budaya dan agama di tanah air.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Harmonis
Acara ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Ma’arif NU, Lakpesdam, LPTNU, serta kementerian terkait. Melalui sinergi yang kuat, diharapkan bahwa kurikulum seni budaya Islam Nusantara dapat menjadi landasan penting dalam pendidikan di Indonesia dan melestarikan warisan budaya bangsa. Harapannya, generasi muda akan tumbuh menjadi pribadi yang moderat dan menghargai tradisi.
Mujahadah dan Bai’at Kubro Thoriqoh
Pada hari kedua acara, Rabu, 29 Januari 2025, akan diadakan kegiatan Mujahadah dan Bai’at Kubro Thoriqoh di Kompleks PP At-Taufiq Wonopringgo. Melalui kegiatan ini, diharapkan peran Nahdlatul Ulama (NU) semakin besar dalam masyarakat, dengan kontribusi yang signifikan dalam bidang agama dan kebangsaan.
Merawat dan Melestarikan Kebudayaan Nusantara
Acara ini menjadi wujud nyata dari semangat untuk merawat dan melestarikan kebudayaan Nusantara yang kaya akan nilai-nilai luhur. Kehadiran berbagai seni budaya tradisional dan kegiatan edukatif dalam acara ini diharapkan dapat menginspirasi generasi berikutnya untuk tetap mencintai dan menjaga keberagaman budaya di Indonesia.
Kesimpulan
Seminar Nasional “Spiritualitas Kebudayaan Bangsa dan Tantangan Kemodernan” yang diselenggarakan oleh Lesbumi PBNU dan JATMAN merupakan langkah positif dalam memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan keberagaman budaya dan agama di Indonesia. Melalui berbagai kegiatan dan pemikiran yang dihadirkan dalam acara ini, diharapkan masyarakat dapat semakin menghargai dan meresapi kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia.