loading…
Tugu Patung Panglima Besar Jenderal Soedirman di PIK2 didirikan sebagai penghormatan kepada Pahlawan Nasional. Foto/PIK2
Kiai Hasan Basri: Pengembang PIK2 Merefleksikan Kebinekaan dengan Megah
Pendakwah asal Teluk Naga, Tangerang, Banten, Kiai Hasan Basri, mengungkapkan pandangannya terhadap keberagaman yang tercermin di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Menurutnya, simbol-simbol tokoh nasional yang megah dibangun di sana menunjukkan komitmen yang kuat terhadap nasionalisme.
Simbol Kehormatan kepada Pahlawan
Salah satu contoh simbol kehormatan yang dibangun di PIK2 adalah patung Panglima Besar Jenderal Soedirman. Patung ini tidak hanya menjadi landmark kawasan, tetapi juga sebagai penghormatan kepada Pahlawan Nasional yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Nilai-Nilai Kebinekaan
Kiai Hasan Basri juga menyoroti nilai-nilai kebinekaan yang diakomodasi oleh pengembang PIK. Hal ini terlihat dari adanya fasilitas yang melengkapi kebutuhan umat beragama, seperti masjid yang indah dan menara syariah. Dengan demikian, PIK menjadi tempat yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat.
Manfaat bagi Masyarakat Sekitar
Tak hanya menjadi simbol kebanggaan nasional, PIK2 juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya lapangan kerja yang terbuka, ribuan warga dapat mencari nafkah dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Penolakan Kampanye Negatif
Kiai Hasan Basri juga menanggapi kampanye negatif terkait adanya patung naga di PIK. Menurutnya, patung naga hanyalah objek mati yang tidak memiliki pengaruh negatif terhadap keyakinan umat Islam. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap keberagaman budaya.
Kesimpulan
Dengan memahami dan menghargai keberagaman, PIK2 menjadi contoh yang baik bagi kawasan lain dalam mempromosikan persatuan dan kesatuan bangsa. Simbol-simbol kehormatan kepada pahlawan nasional dan fasilitas yang inklusif menjadi cermin dari semangat kebinekaan yang harus terus dijaga dan dilestarikan.