Kesiapan Uganda Bergabung dengan BRICS
Negara Afrika Timur yang berani melawan AS (Amerika Serikat), Uganda, dipastikan akan menjadi salah satu dari sembilan negara yang telah mengkonfirmasi kesiapan mereka untuk bergabung bersama BRICS. Hal ini diumumkan oleh Yury Ushakov, ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menyatakan bahwa Uganda akan secara resmi menjadi negara mitra BRICS pada 1 Januari 2025.
Penyebab Uganda Diusir dari Program Perdagangan AS
Pada November tahun lalu, Presiden AS Joe Biden mengusir Uganda, bersama dengan Republik Afrika Tengah, Gabon, dan Nigeria dari program perdagangan Pertumbuhan dan Peluang Afrika karena “pelanggaran berat” persyaratan partisipasi. Uganda juga membuat AS geram dengan menerapkan undang-undang anti-LGBT terberat di dunia, termasuk hukuman mati untuk homoseksualitas.
Reaksi Amerika Serikat terhadap Uganda
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut langkah Uganda sebagai pelanggaran tragis hak asasi manusia dan mengatakan bahwa Washington akan mengevaluasi implikasi undang-undang tersebut pada semua aspek keterlibatan AS dengan Uganda. Hubungan antara kedua negara menjadi tegang dan berdampak pada perdagangan antara keduanya.
Uganda Bergabung dengan BRICS sebagai Alternatif
Uganda kini bersiap bergabung bersama BRICS, kelompok negara berkembang terdepan dengan tujuan menyaingi dominasi Barat yang dipimpin AS. Kategori negara mitra BRICS telah ditetapkan pada KTT pada bulan Oktober lalu, yang diselenggarakan oleh Rusia di Kazan, dan dimaksudkan sebagai alternatif keanggotaan setelah lebih dari 30 negara mengajukan permohonan untuk bergabung dengan kelompok tersebut.
Manfaat Bergabung dengan BRICS
Pemegang status mitra BRICS membuat suatu negara secara permanen bisa mengambil bagian dalam sesi khusus KTT BRICS, pertemuan tingkat menteri, dan acara tingkat tinggi lainnya. Mitra BRICS juga dapat berkontribusi pada dokumen hasil grup, memperkuat posisi negara tersebut dalam forum internasional.
Uganda dan AS: Sejarah Hubungan Dagang
Belakangan hubungan Uganda dan AS kurang berjalan harmonis yang disebabkan beberapa hal. Uganda telah mengekspor barang-barang, termasuk kopi dan tekstil ke AS selama bertahun-tahun di bawah inisiatif program perdagangan Pertumbuhan dan Peluang Afrika, yang mulai berlaku pada tahun 2000. UU tersebut memberikan akses bebas bea kepada negara-negara Afrika sub-Sahara yang memenuhi syarat ke pasar Amerika.
Kesimpulan
Dengan bergabungnya Uganda dengan BRICS, diharapkan negara tersebut dapat memperkuat posisinya dalam kancah internasional dan meningkatkan kerjasama dengan negara-negara anggota BRICS lainnya. Hal ini juga menjadi bukti bahwa negara-negara berkembang semakin berani untuk melawan dominasi Barat dan mencari alternatif kerjasama yang saling menguntungkan.