Sejarah Sesar Naik Busur Belakang Flores
Saat gempa mengguncang Maumere pada 30 November 2024, perhatian kembali tertuju pada Flores Back Arc Thrust. Sesar naik busur belakang Flores ini membentang dari laut utara Pulau Flores hingga laut utara Lombok. Kejadian ini mengingatkan pada peristiwa tragis yang terjadi pada 12 Desember 1992, ketika gempa dan tsunami mematikan melanda wilayah tersebut.
Gempa Maumere 2024
Pada pagi hari Sabtu, 30 November 2024, gempa berkekuatan Magnitudo (M)4,1 mengguncang Maumere. Kejadian ini menambah daftar aktivitas tektonik di kawasan Flores Back Arc Thrust. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa episenter gempa tersebut berdekatan dengan lokasi gempa yang memicu tsunami mematikan pada tahun 1992.
Tragedi Tsunami 1992
Pada tanggal 12 Desember 1992, gempa besar berkekuatan M7,8 terjadi di lepas pantai Flores. Gempa ini memicu tsunami dengan ketinggian maksimum 26 meter yang menghancurkan permukiman di pesisir pantai Flores. Lebih dari 2.500 orang meninggal atau hilang, termasuk 1.490 orang di Maumere dan 700 orang di Pulau Babi. Peristiwa ini menjadi salah satu gempa dan tsunami paling mematikan di Indonesia.
Penyebab Gempa dan Tsunami
Dosen Teknik Geofisika ITS, Amien Widodo, menjelaskan bahwa Flores Back Arc Thrust merupakan sesar naik busur belakang yang memanjang di dalam laut dari utara Pulau Flores hingga Laut Utara Lombok. Pergerakan bidang sesar ini melepaskan energi berupa gelombang gempa yang dapat menyebabkan bencana alam seperti gempa dan tsunami.
Faktor Penyebab Bencana
Amien menekankan pentingnya pemahaman tentang geologi dan aktivitas tektonik di wilayah tersebut untuk memitigasi risiko bencana di masa depan. Dengan pemantauan yang cermat dan perencanaan mitigasi yang tepat, dampak bencana dapat diminimalkan dan keselamatan masyarakat dapat terjaga.
Kesimpulan
Peristiwa gempa dan tsunami yang disebabkan oleh Flores Back Arc Thrust merupakan pengingat akan potensi bahaya alam yang selalu mengintai. Diperlukan kesadaran dan kewaspadaan dari semua pihak untuk menjaga keselamatan dan keamanan di wilayah-wilayah rentan terhadap bencana alam.