banner 728x250

Penyakit HMPV Mulai Mewabah di Indonesia Sejak 2001, Gejalanya Batuk dan Demam

banner 120x600
banner 468x60

loading…

Penyakit Musiman yang Umum Terjadi

banner 325x300

Virus Human Metapneumovirus (HMPV) telah lama terdeteksi di Indonesia, tepatnya sejak tahun 2001. Virus ini umumnya menyebabkan gejala ringan seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat. Meskipun gejalanya ringan, perlu diingat bahwa virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada sebagian kecil individu yang terinfeksi.

Gejala dan Penyembuhan

Gejala umum yang muncul akibat infeksi HMPV meliputi batuk, demam, dan hidung tersumbat. Gejala ini biasanya dapat sembuh dengan perawatan sederhana. Namun, pada kasus yang lebih parah, seperti infeksi saluran pernapasan bawah termasuk pneumonia, perlu penanganan medis yang lebih intensif.

Tingkat Kematian dan Prevalensi

Menurut data Cleveland Clinic 2023, hanya sekitar 5-16% anak yang terpapar HMPV mengalami komplikasi serius. Tingkat kematian akibat infeksi saluran pernapasan bawah yang terkait dengan HMPV pada anak di bawah usia 5 tahun sekitar 1%. Meskipun demikian, angka prevalensi HMPV cenderung rendah jika dibandingkan dengan seluruh kasus infeksi saluran pernapasan akut.

Penelitian dan Pemantauan di Berbagai Negara

Penelitian yang dilakukan di berbagai periode dan wilayah menunjukkan bahwa HMPV telah menjadi perhatian serius bagi banyak negara. Di Beijing, prevalensi HMPV mencapai 7,9% dari total kasus infeksi saluran pernapasan akut, dengan mayoritas kasus terjadi pada anak di bawah usia lima tahun.

Prevalensi di Negara Lain

Di Singapura, prevalensi HMPV sebesar 5,3%, sementara di India, terjadi peningkatan kasus dari November 2022 hingga Maret 2023 dengan prevalensi mencapai 9,3%. Data dari Amerika Serikat juga mencatat prevalensi HMPV sebesar 1,94% pada akhir 2024.

Kesimpulan

Virus Human Metapneumovirus (HMPV) merupakan penyakit yang telah lama dikenal di Indonesia. Meskipun gejalanya umumnya ringan, perlu diwaspadai terutama pada individu yang rentan mengalami komplikasi. Penelitian dan pemantauan terus dilakukan di berbagai negara untuk memahami lebih lanjut tentang virus ini dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *