Ratu Camilla dan Raja Charles III dari Inggris kembali menjadi sorotan karena perbedaan pendapat mengenai perubahan gelar kerajaan. Konflik ini telah mencuat ke permukaan dan menarik perhatian banyak orang.
Ratu Camilla: Pendapat yang Berbeda
Ratu Camilla memiliki pandangan yang berbeda dengan Raja Charles III terkait perubahan gelar kerajaan. Menurut klaim seorang pakar kerajaan, Camilla secara terbuka menyampaikan ketidaksetujuannya kepada sang Raja.
Perdebatan Sengit
Dalam laporan The Times yang dikutip oleh Tom Quinn, seorang anggota staf istana mengungkapkan adanya perdebatan sengit antara pasangan kerajaan tersebut. Sumber tersebut menyebutkan bahwa Ratu Camilla pernah secara terang-terangan menolak gagasan untuk menyandang gelar Ratu secara penuh.
Ketidaksetujuan yang Jelas
“Pada satu titik, Ratu Camilla sangat tidak menyukai gagasan menjadi ratu. Ia kerap mengatakan kepada Charles, ‘Tidakkah kita bisa menjauh dari semua protokol ini? Semua ini omong kosong’,” kata sumber istana.
Reaksi Raja Charles III
Mendengar pernyataan tegas istrinya, Raja Charles III, yang dikenal tidak terlalu menyukai kata-kata kasar, disebut-sebut menanggapinya dengan nada lembut.
Hubungan Pasangan Kerajaan
“Kau melakukannya (menjadi ratu) untukku, sayang,” ucap Charles dilansir dari Express, Rabu (12/2/2025).
Profil Ratu Camilla
Meskipun memiliki latar belakang aristokrat, Camilla dikenal sebagai sosok yang santai dan humoris. Vanity Fair mengutip penulis biografi kerajaan Penny Junor yang menggambarkan ratu 77 tahun itu sebagai pribadi yang penuh keceriaan, sering membuat suaminya tertawa terbahak-bahak.
Persepsi Publik
Dalam biografi Junor, ibu sambung Pangeran William dan Pangeran Harry ini tidak digambarkan sebagai seseorang yang bercita-cita meniti karier gemilang atau menjalani kehidupan penuh kemewahan di dunia kerajaan.
Kesimpulan
Perbedaan pendapat antara Ratu Camilla dan Raja Charles III menunjukkan kompleksitas hubungan dalam keluarga kerajaan. Konflik ini juga mencerminkan dinamika kekuasaan dan ekspektasi di dalam istana. Semoga kedua belah pihak dapat menemukan titik tengah dan menjaga keharmonisan dalam menjalankan tugas sebagai anggota keluarga kerajaan.