Konsumsi Domestik sebagai Pendorong Utama
Konsumsi domestik masih menjadi andalan untuk mendongkrak ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 4,8-5,6% di tahun 2025. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa pendorong utama ekonomi dalam negeri tetap mengandalkan konsumsi rumah tangga dan ekspor.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Perry Warjiyo memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan membaik dalam dua tahun mendatang. Dengan sinergi yang baik, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,8% – 5,6% pada tahun 2025 dan 4,9% – 5,7% pada tahun 2026.
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga
Menurut proyeksi BI, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di tahun 2024 sebesar 4,7% – 5,5%. Sementara itu, pada tahun 2025 diprediksi tumbuh di angka 4,5% – 5,3%, dan tahun 2026 diperkirakan tumbuh sebesar 4,8% – 5,6%.
Pertumbuhan Investasi
Proyeksi pertumbuhan investasi menunjukkan angka yang positif. Tahun 2024 diperkirakan tumbuh 4,2% – 5,0%, tahun 2025 tumbuh 4,4% – 5,2%, dan tahun 2026 tumbuh sebesar 4,7% – 5,5%.
Pertumbuhan Ekspor
Dari sisi pertumbuhan ekspor, proyeksi tahun ini diperkirakan hanya mampu tumbuh di angka 4,1% – 4,9%. Namun, pada tahun 2025 diprediksi akan melonjak menjadi 4,8% – 5,6%, dan tahun 2026 diperkirakan naik hingga 5,7% – 6,5%.
Komposisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, komposisi pertumbuhan ekonomi Indonesia didominasi oleh konsumsi domestik sebesar 53% – 54%, investasi sebesar 24% – 25%, belanja pemerintah 7% – 8%, dan sisanya berasal dari ekspor dan impor.
Kesimpulan
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang positif dari Bank Indonesia, diharapkan Indonesia mampu menghadapi tantangan global dan memperkuat perekonomian domestik. Konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor menjadi faktor utama yang akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang.
Sumber: