Pada tahun 2021, ramalan yang dibuat oleh Hard Gumay tentang pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia akhirnya terbukti benar. Ramalan ini menjadi viral dan menarik perhatian banyak orang. Bagaimana kisah lengkapnya?
Proses Pemecatan Shin Tae-yong
Hard Gumay telah meramalkan sejak tiga tahun lalu bahwa Shin Tae-yong tidak akan bertahan lama sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ramalannya akhirnya terbukti benar ketika PSSI resmi memecat STY dari posisinya. Proses pemecatan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat, baik pro maupun kontra.
Reaksi Masyarakat
Saat nama Shin Tae-yong dicopot dari kursi pelatih Timnas Indonesia, masyarakat langsung heboh. Banyak yang mencibir sikap PSSI dalam melakukan pemecatan ini. Namun, ada juga yang mendukung keputusan tersebut. Patrick Kluivert yang menjadi pengganti STY juga menuai pro dan kontra, mengingat pengalamannya yang minim dan belum menunjukkan prestasi gemilang seperti STY.
Analisis Hard Gumay
Hard Gumay juga memberikan analisis tentang pemecatan STY. Menurutnya, ada pelanggaran perjanjian antara STY dan pihak yang merekrutnya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemecatan ini tidaklah mudah dan tanpa kontroversi.
Kembalinya Shin Tae-yong ke Korea Selatan
Setelah pemecatan dari Timnas Indonesia, Shin Tae-yong diprediksi oleh Hard Gumay akan kembali ke negara asalnya, Korea Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa STY yang begitu mencintai Indonesia dan dicintai oleh masyarakat, akhirnya harus meninggalkan tanah air ini dan kembali ke Korea Selatan.
Reaksi Warganet
Warganet juga memberikan berbagai reaksi terhadap pemecatan STY. Mereka menyoroti pelanggaran perjanjian antara STY dan pihak yang merekrutnya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kasus pemecatan ini memang menimbulkan kontroversi dan perdebatan di kalangan masyarakat.
Kesimpulan
Dengan terbukti benarnya ramalan Hard Gumay tentang pemecatan Shin Tae-yong dari pelatih Timnas Indonesia, kita bisa melihat bahwa dunia sepakbola selalu penuh dengan kejutan dan kontroversi. Proses pemecatan ini menunjukkan bahwa tidak ada yang abadi dalam dunia sepakbola, termasuk posisi seorang pelatih. Semoga keputusan ini dapat membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia ke depannya.