Mengapa Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta RIDO Kalah di TPS Dekat Kantor DPP Partai Golkar
loading…
Sebuah kejutan terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dekat Kantor DPP atau Markas Partai Golkar, di mana Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mengalami kekalahan. Golkar, salah satu partai pendukung RIDO di Pilkada Jakarta, justru memberikan dukungan kepada pasangan calon lain.
Perolehan Suara di TPS Tersebut
Pada TPS 01, Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Jakarta Barat, RIDO hanya berhasil meraih 88 suara. Sementara pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, mendapatkan 40 suara. Namun, paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel), justru berhasil memenangkan TPS ini dengan perolehan 171 suara. Sebanyak 44 suara dinyatakan tidak sah dalam pemungutan suara tersebut.
Partisipasi Pemilih dan Respons Quick Count
Terungkap bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut sebanyak 591 orang, namun yang hadir ke TPS untuk memberikan suara hanya 343 orang. Sebelumnya, Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), memberikan tanggapan terhadap hasil hitung cepat atau quick count Pilgub Jakarta. Menurutnya, mayoritas hasil quick count menunjukkan belum ada pasangan calon yang mampu mencapai satu putaran atau 50%. Semua hasil tersebut masih berada dalam margin error yang wajar.
Hal ini tentu menjadi sorotan publik, terutama karena Golkar sebagai salah satu partai pendukung RIDO justru memberikan dukungan kepada pasangan calon lain. Apa yang sebenarnya terjadi di balik kekalahan RIDO di TPS dekat Kantor DPP Partai Golkar?
Faktor-faktor Penentu Kekalahan RIDO
Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kekalahan RIDO di TPS tersebut. Salah satunya adalah adanya pergeseran dukungan dari partai-partai pendukung, di mana Golkar sebagai salah satu partai besar memberikan dukungan kepada pasangan calon lain. Selain itu, strategi kampanye yang kurang efektif atau pesan yang tidak tersampaikan dengan jelas kepada pemilih juga dapat menjadi faktor penentu dalam kekalahan RIDO.
Penampilan dan kinerja selama masa kampanye juga memegang peranan penting dalam menarik dukungan pemilih. Jika pasangan calon tidak mampu memberikan kesan yang kuat dan meyakinkan kepada pemilih, maka peluang untuk meraih suara akan semakin kecil. Selain itu, isu-isu terkait dengan calon dan program-program yang ditawarkan juga dapat memengaruhi persepsi pemilih terhadap pasangan calon tersebut.
Implikasi Kekalahan RIDO
Kekalahan RIDO di TPS dekat Kantor DPP Partai Golkar tentu memiliki implikasi yang cukup besar dalam dinamika politik Jakarta. Pasangan calon yang tidak mampu meraih dukungan dari partai-partai pendukungnya harus melakukan evaluasi mendalam terkait dengan strategi kampanye dan pesan yang disampaikan kepada pemilih. Selain itu, kekalahan ini juga menjadi pelajaran berharga bagi pasangan calon lain dalam menghadapi Pilkada di masa mendatang.
Dengan adanya kekalahan ini, RIDO harus melakukan refleksi dan evaluasi terhadap seluruh aspek kampanye dan kinerja selama masa pencalonan. Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan, RIDO dapat memperbaiki strategi dan merancang program-program yang lebih menarik bagi pemilih.
Kesimpulan
Kekalahan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta RIDO di TPS dekat Kantor DPP Partai Golkar merupakan sebuah pelajaran berharga dalam dunia politik. Evaluasi mendalam terhadap strategi kampanye, dukungan partai, dan kinerja selama masa pencalonan menjadi langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki hasil di masa mendatang. RIDO harus belajar dari kekalahan ini dan merancang langkah-langkah yang lebih efektif untuk mendapatkan dukungan pemilih.
Oleh karena itu, penting bagi RIDO untuk melakukan introspeksi dan perbaikan secara menyeluruh guna menghadapi tantangan politik yang lebih besar di masa depan. Dengan belajar dari kegagalan, RIDO dapat menjadi lebih kuat dan lebih siap menghadapi perjalanan politik yang penuh dengan dinamika dan tantangan.
Di TPS 01, Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Jakarta Barat, RIDO meraih 88 suara. Sedangkan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 40 suara.
Kemudian, paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) menang di TPS ini dengan meraih 171 suara. Di TPS tersebut, sebanyak 44 suara dinyatakan tidak sah.
Diketahui, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS ini sebanyak 591 orang. Sedangkan yang hadir ke TPS sebanyak 343 orang pemilih.
Sebelumnya, Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) merespons perolehan sementara hasil hitung cepat atau quick count Pilgub Jakarta.
“Nah, menanggapi hasil hitung cepat, ya quick count, kami mengamati mayoritas belum ada yang tembus satu putaran atau 50% ya. Semua ada di margin error ya,” kata Ridwan Kamil di lokasi pemantauan quick count di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (27/11/2024).
(abd)