Saat ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus mengalami penurunan yang signifikan. Pada perdagangan awal pekan, Senin (3/2/2025), nilai tukar rupiah semakin terkapar dan masuk ke zona merah. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk potensi tekanan laju inflasi yang berdampak pada kinerja mata uang Rupiah.
Kondisi Terkini Nilai Tukar Rupiah
Hari ini, kurs rupiah terpantau melemah sebesar 143,50 poin atau 0,88% menjadi Rp16.448 per dolar AS, menurut data terbaru Bloomberg. Hal ini menunjukkan adanya tekanan yang cukup besar terhadap mata uang Rupiah.
Selain itu, data JISDOR BI (Bank Indonesia) juga mencatat penurunan nilai tukar rupiah. Hari ini, nilai tukar rupiah tercatat jatuh ke Rp16.453/USD dibandingkan dengan sesi sebelumnya Rp16.312 per dolar AS.
“Pelaku pasar sangat mengkhawatirkan dampak dari perang dagang yang bisa memicu sikap proteksionis dari negara lain. Hal ini dapat berupa serangan balasan atau langkah antisipatif untuk menjaga surplus neraca dagang,” ujar Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin.
“Meskipun indikator imbal hasil US Treasury mengalami penurunan, seharusnya ini menjadi angin segar bagi kemungkinan penguatan mata uang Rupiah. Namun kenyataannya, nilai tukar Rupiah malah semakin terpuruk,” tambahnya.
Situasi ini menunjukkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, termasuk kondisi ekonomi global dan kebijakan perdagangan antar negara.
Jadi, hingga saat ini, masih terdapat ketidakpastian terkait arah pergerakan nilai tukar rupiah. Para pelaku pasar dan analis keuangan terus memantau perkembangan ini dengan cermat untuk mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi kondisi yang tidak menentu.
(akr)