Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta maaf kepada Presiden RI Prabowo Subianto sebelum meninggalkan acara. Hal ini diungkapkan oleh Istana Kepresidenan dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Permintaan Maaf Presiden Erdogan
Pada sesi kedua KTT D-8, Erdogan meminta kepada Prabowo untuk bertukar urutan berbicara karena harus meninggalkan pleno lebih awal. Teddy menjelaskan bahwa Erdogan meminta izin untuk berbicara terlebih dahulu dan meminta maaf kepada Prabowo atas kepergiannya yang cepat.
Penjelasan Teddy Indra Wijaya
Teddy menjelaskan bahwa sesi kedua KTT D-8 khusus membahas Gaza dan Lebanon, di mana Prabowo menjadi pembicara pertama. Teddy menegaskan bahwa tindakan Presiden Erdogan bukanlah walk out (WO) saat Prabowo sedang berbicara, melainkan hanya bertukar urutan berbicara.
Reaksi Istana terhadap Insiden
Sebelumnya, Istana Kepresidenan telah memberikan tanggapannya terkait insiden yang melibatkan Presiden Erdogan yang diduga meninggalkan ruangan saat Prabowo tengah berbicara. Teddy menekankan bahwa hal tersebut bukanlah WO, melainkan hanya pertukaran urutan berbicara.
Rombongan Presiden Erdogan
Pada KTT D-8, rombongan Presiden Erdogan turut hadir dalam acara tersebut. Meskipun terjadi kejadian yang menimbulkan kontroversi, Istana tetap menegaskan bahwa tidak ada niat dari Erdogan untuk mengganggu pidato Prabowo.
Reaksi Publik terhadap Kejadian
Kejadian ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat dan media. Beberapa pihak menilai tindakan Erdogan sebagai kurang sopan, sementara yang lain memahami kondisi yang membuatnya harus meninggalkan acara lebih awal.
Klarifikasi dari Pihak Terkait
Meskipun terjadi kehebohan, klarifikasi dari pihak terkait, termasuk Istana Kepresidenan dan Sekretaris Kabinet, membantu untuk memahami konteks sebenarnya dari insiden tersebut.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, permintaan maaf Presiden Erdogan kepada Prabowo sebelum meninggalkan KTT D-8 menunjukkan sikap menghormati dan ingin menjaga hubungan yang baik antara kedua negara. Meskipun terjadi ketegangan dalam acara tersebut, penting untuk memahami konteks dan klarifikasi yang diberikan oleh pihak terkait.