Pengantar
Rencana pemerintah untuk memasukkan pasal mengenai penyeragaman kemasan pada produk tembakau menuai pro dan kontra di masyarakat. Salah satu dampak yang dikhawatirkan adalah meningkatnya peredaran rokok ilegal. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai rencana penyeragaman kemasan produk tembakau dan dampaknya terhadap peredaran rokok ilegal.
Penyeragaman Kemasan Produk Tembakau
Direktur Industri Minuman, Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Merrijantij Punguan Pintaria, menyatakan bahwa rencana penyeragaman kemasan produk tembakau dapat memberikan peluang bagi rokok ilegal untuk lebih leluasa beredar. Dengan kemasan yang tampak sama, membedakan rokok ilegal dengan rokok legal akan semakin sulit. Hal ini berpotensi merugikan kinerja industri hasil tembakau (IHT) legal, baik dari segi pendapatan perusahaan, serapan tenaga kerja, maupun serapan bahan baku.
Dampak terhadap Peredaran Rokok Ilegal
Kehadiran rokok ilegal tidak hanya mengancam keberlangsungan industri tembakau legal, tetapi juga berpotensi menurunkan penerimaan negara. Merri menegaskan bahwa pendapatan negara dari cukai hasil tembakau harus terus dijaga. Penurunan produksi IHT legal yang mencapai 16,08 persen menunjukkan dampak negatif dari peredaran rokok ilegal. Selain itu, penurunan penerimaan cukai hasil tembakau juga berdampak pada target pendapatan negara yang tidak tercapai.
Koordinasi Internal dan Masukan dari Berbagai Pihak
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan koordinasi internal terkait penyusunan aturan turunan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan. Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik (RPMK Tembakau) masih dalam tahap kajian ulang, dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak. Tujuan dari aturan ini adalah untuk menjaga kesehatan anak dan memasuki negara maju dengan sumber daya manusia yang sehat.
Kesimpulan
Rencana penyeragaman kemasan produk tembakau memunculkan berbagai pro dan kontra di masyarakat. Dampaknya terhadap peredaran rokok ilegal menjadi salah satu perhatian utama, mengingat potensi kerugian yang dapat ditimbulkan bagi industri tembakau legal dan penerimaan negara. Koordinasi internal dan masukan dari berbagai pihak menjadi penting dalam menyusun aturan terkait pengamanan produk tembakau. Semua pihak perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kesehatan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi negara.
